Menurut Presiden Direktur RAJA, Djauhar Maulidi, subholding midstream sedang dibenahi agar siap beroperasi penuh pada awal 2026.
Tak hanya itu, RAJA juga tengah menyiapkan subholding baru di sektor midstream yang berpotensi melantai di bursa seperti anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang sukses IPO pada 8 Januari 2025.
“Kami akan melihat peluang ke depan. Kalau sudah stabil dan punya prospek pertumbuhan, IPO bisa kami pertimbangkan,”
— Djauhar Maulidi, Presiden Direktur RAJA (Paparan Publik, 27 Oktober 2025)
Mengulang Sukses RATU: Arah IPO Anak Usaha Baru
Langkah RAJA melepas RATU ke bursa terbukti sukses, dan kini mereka tampak siap mengulangnya lewat subholding midstream.
Menurut Direktur RAJA, Ogi Rulino, sebagian anak usaha masih beroperasi secara terpisah dan berskala kecil. Karena itu, RAJA berencana melakukan konsolidasi internal agar bisnis midstream makin efisien dan kuat secara keuangan.
“Kami ingin midstream jadi lebih tangguh. Kalau sudah stabil dan punya prospek pertumbuhan bagus, tentu IPO bisa menjadi pilihan,”
— Ogi Rulino, Direktur RAJA
Selain itu, RAJA juga menyiapkan capital expenditure (capex) besar untuk pembangunan pipa bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan—sebuah langkah yang mempertegas ambisi RAJA untuk memperluas kendali di sektor infrastruktur energi nasional.
Kontribusi Bisnis Midstream terhadap Pendapatan RAJA
Kontribusi sektor midstream terhadap pendapatan RAJA terus meningkat. Berdasarkan laporan semester I/2025, segmen ini menyumbang US$28,8 juta (22% dari total pendapatan)—naik dari US$23,3 juta di periode yang sama tahun lalu.
Tren tahunan juga menunjukkan pertumbuhan stabil:
- 2022: US$22,5 juta
- 2023: US$50,9 juta
- 2024: US$53,5 juta
Artinya, bisnis midstream RAJA tumbuh lebih dari 100% dalam dua tahun terakhir, menandakan fondasi kuat di sektor distribusi energi.
Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Kapolres Depok Tekankan Anak Muda Kekuatan Bangsa
Kinerja Saham RAJA dan Strategi Dividen
Selain ekspansi, RAJA tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan pemberian nilai bagi investor.
Untuk tahun buku 2024, RAJA membagikan dividen tunai sebesar Rp253,62 miliar atau Rp60 per saham.
Menurut Djauhar, perusahaan berkomitmen mempertahankan rasio pembagian dividen yang sehat sambil tetap menyisihkan dana ekspansi.
“Kami menjaga tiga hal penting: stabilitas nilai perusahaan, likuiditas, dan keseimbangan pasar melalui dividen reguler,”
— Djauhar Maulidi
