Aplikasi booster atau penghemat baterai bekerja dengan memindai dan memaksa penutupan aplikasi lain secara berlebihan.
Proses pemindaian inilah yang membuat CPU bekerja ekstra keras, yang pada akhirnya malah meningkatkan konsumsi daya.
Google sendiri menyarankan pengguna untuk tidak memasang aplikasi jenis ini. Sistem operasi Android modern sudah memiliki fitur manajemen memori dan baterai otomatis yang jauh lebih efisien.
Sebaiknya manfaatkan fitur bawaan perangkat seperti Device Care atau Battery Optimization.
Baca Juga: Cara Mudah Klaim Saldo DANA Gratis Rp135.000 Lewat Nomor HP, Tanpa Undang Teman atau Deposit
3. Aplikasi dengan Fungsi Ganda (Duplikat)
Memiliki lebih dari satu aplikasi dengan fungsi yang sama (misalnya, dua pemutar musik, beberapa browser, atau editor foto yang berbeda) hanyalah pemborosan ruang penyimpanan.
Selain itu, aplikasi ganda berpotensi menimbulkan konflik sistem, yang dapat memperlambat performa secara keseluruhan.
Untuk efisiensi, pilih satu aplikasi utama yang paling sering Anda gunakan untuk setiap fungsi (misalnya, cukup Google Photos atau galeri bawaan untuk foto) dan hapus sisanya.
4. Aplikasi Media Sosial dan Belanja yang Jarang Diakses
Aplikasi populer seperti Facebook, TikTok, Shopee, atau Lazada dikenal menyimpan data cache dalam jumlah besar (gambar, video) dan sering melakukan sinkronisasi data otomatis.
Walaupun jarang dibuka, aplikasi ini tetap mengonsumsi RAM dan kuota internet.
Jika pemakaian Anda sangat minim, pertimbangkan untuk mengaksesnya melalui browser versi ringan atau hapus aplikasinya, dan rutin bersihkan cache melalui pengaturan penyimpanan.
Baca Juga: Jangan Lakukan 5 Hal Ini Jika Tidak Mau WhatsApp Disadap
