Lebih lanjut, ia menegaskan, pentingnya masyarakat mengenali pola khas demam berdarah agar pasien bisa segera mendapat penanganan medis.
“Biasanya, fase demam terjadi hari ke-1 hingga ke-3, di mana suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius disertai nyeri kepala hebat, nyeri di belakang mata, nyeri sendi, dan rasa lemas tanpa batuk atau pilek,” jelasnya.
Fase kritis, lanjut Dicky, terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6, saat demam menurun tetapi justru muncul gejala bahaya seperti mimisan, gusi berdarah, bintik merah di kulit, nyeri perut hebat, muntah terus-menerus, tangan dan kaki terasa dingin, hingga gelisah.
“Gejala-gejala tersebut adalah tanda kebocoran plasma dan risiko shock dengue. Jika itu terjadi, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit,” ucapnya.
Pasien yang cepat ditangani umumnya akan memasuki fase pemulihan pada hari ke-7 hingga ke-10, di mana nafsu makan mulai kembali dan kondisi membaik.
Baca Juga: Dinkes Jakarta Sebut Musim Pancaroba Rentan Timbulkan DBD hingga ISPA
Namun, Dicky mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap risiko overhidrasi selama masa pemulihan. (cr-4)
