Ternyata Ini Maksud Gubernur Pramono Anung soal Konsep Pemakaman Vertikal di TPU Jakarta

Rabu 22 Okt 2025, 21:22 WIB
Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Jakarta Selatan membersihkan salah satu makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grogol Selatan, Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

Petugas Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Jakarta Selatan membersihkan salah satu makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grogol Selatan, Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

"Karena angka kematian di Jakarta data yang terbaru ya satu hari itu antara 110 sampai 150 jenazah, per hari ya," kata Nirwono.

"Nah, ini kan perlu di cek ulang 100-an itu kan bisa jadi ada yang meninggal karena usia lanjut, atau yang kemudian di rumah sakit, gitu kan, termasuk juga kecelakaan misalnya," ungkap Nirwono.

Baca Juga: 11 TPU di Jakarta Barat Terapkan Sistem Makam Tumpang

"Karena ada juga yang ingin dimakamkan di kampung halaman. Sehingga dengan demikian perlu pendataan, pencocokan data antara kematian tadi dengan yang benar-benar dimakamkan di Jakarta," sambung dia.

Nirwono berujar, saat ini lahan makam yang masih kosong atau masih ada keterisian yakni di TPU Pondok Rangon dan TPU Rorotan.

"Sementara sisanya seperti Tanah Kusir, Karet Bivak, Jeruk Purut, bisa dikatakan ketersediaan lahannya terbatas," tuturnya.


Berita Terkait


News Update