Golkar Dukung Raperda Pencegahan Perilaku Seksual Berisiko di Kota Bandung

Rabu 22 Okt 2025, 08:06 WIB
Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandung menyatakan dukungan penuh terhadap Raperda Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Berisiko demi menjaga ketahanan sosial masyarakat. (Sumber: Istimewa)

Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandung menyatakan dukungan penuh terhadap Raperda Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Berisiko demi menjaga ketahanan sosial masyarakat. (Sumber: Istimewa)

BANDUNG, POSKOTA.CO.ID Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandung menyatakan dukungan penuh terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pencegahan dan Pengendalian Perilaku Seksual Berisiko dan Penyimpangan Seksual.

Raperda ini dinilai penting untuk menjaga ketahanan masyarakat dari ancaman meningkatnya kasus infeksi menular seksual di Kota Bandung.

Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandung, Juniarso Ridwan, menegaskan pihaknya mendukung langkah Pemerintah Kota Bandung dalam memperkuat regulasi terkait pencegahan perilaku seksual berisiko.

“Kasus infeksi menular seksual di Kota Bandung terus meningkat. Ini bukan hanya masalah kesehatan, tapi juga bisa mengganggu ketahanan masyarakat. Karena itu, Golkar mendukung penuh langkah Pemkot untuk mencegah dan mengendalikan perilaku seksual berisiko,” ujarnya.

Baca Juga: DPRD Jakarta Dorong Modernisasi PBB Setu Babakan

Juniarso juga menekankan pentingnya pencegahan melalui jalur pendidikan. Ia mendorong Pemkot Bandung agar mulai merancang kurikulum berbasis budaya lokal yang komprehensif, sekaligus memperkuat nilai-nilai agama dan sosial di sekolah dasar hingga menengah.

“Pendidikan menjadi benteng pertama. Sejak dini, anak-anak perlu dibekali pemahaman tentang nilai moral, kesehatan reproduksi, dan tanggung jawab sosial,” tambahnya.

Tak hanya fokus pada pencegahan, Fraksi Golkar juga menyoroti pentingnya penanggulangan bagi masyarakat yang sudah terdampak perilaku seksual berisiko.

Baca Juga: DPRD Jakarta Sosialisasikan Pencegahan Stunting

Menurut Juniarso, hal itu bisa dilakukan melalui penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya serta dampak negatif perilaku menyimpang terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan.

“Edukasi yang tepat dan berkelanjutan akan membangun kesadaran masyarakat agar menjauhi perilaku yang bisa merusak kesehatan maupun tatanan sosial,” jelasnya.


Berita Terkait


News Update