Chipset ini akan memastikan kinerja tinggi tanpa cepat panas, sekaligus mendukung konektivitas 5G yang lebih stabil.
Sementara itu, Galaxy S26 reguler akan ditenagai Exynos 2600 SoC, prosesor buatan Samsung sendiri.
Langkah ini mempertegas strategi dual-chip, di mana beberapa wilayah akan menerima versi Snapdragon, sementara pasar lain menggunakan Exynos, menyesuaikan kebutuhan dan efisiensi produksi.
Baca Juga: Dibanderol Rp5 Jutaan, Intip Spesifikasi Samsung A36 5G di Sini
Tiga Varian Utama, Tanpa Versi Edge

Seri Galaxy S26 diperkirakan hadir dalam tiga model utama: Galaxy S26, S26+, dan S26 Ultra.
Namun kabarnya Samsung tidak akan melanjutkan varian Edge karena penjualan Galaxy S25 Edge dianggap kurang memuaskan.
Keputusan ini menjadi bukti adaptasi strategi Samsung dalam menyesuaikan produk dengan permintaan pasar yang dinamis.
Dengan spesifikasi unggulan dan desain premium, Galaxy S26 Ultra akan bersaing ketat dengan iPhone 17 Pro dan flagship lain seperti Google Pixel 10 Pro.
Melalui inovasi layar, performa chipset, serta kualitas kamera, Samsung diyakini ingin mempertahankan dominasinya di segmen premium.
Meski tanggal pasti dan harga resmi belum diumumkan, rumor ini sudah menarik perhatian komunitas teknologi global.
Penundaan dua bulan dari jadwal biasanya dinilai sebagai langkah strategis agar Samsung bisa memastikan setiap fitur bekerja sempurna sebelum dipasarkan secara massal.
Jika melihat pola peluncuran sebelumnya, Samsung biasanya memperkenalkan seri Galaxy S sebagai simbol inovasi awal tahun.