POSKOTA.CO.ID - Beberapa waktu terakhir, istilah “mokondo” mendadak viral dan menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan X (Twitter).
Kata ini kerap muncul dalam video parodi, curhatan asmara, hingga unggahan sarkastik yang menyoroti dinamika hubungan anak muda zaman sekarang.
Namun, di balik kelucuannya, istilah ini menyimpan makna yang lebih dalam. Mokondo adalah singkatan dari frasa satir “modal k**l doang”—ungkapan yang menggambarkan tipe pria yang hanya mengandalkan penampilan fisik tanpa memberikan kontribusi nyata, baik secara emosional maupun finansial.
Baca Juga: Link Cek Penerima BLT Rp900.000 Oktober 2025 Secara Online, Via Aplikasi dan Website
Pengertian Mokondo dalam Bahasa Gaul
Dalam konteks bahasa gaul, arti mokondo merujuk pada laki-laki yang mengandalkan pesona fisik atau penampilan menarik untuk memikat pasangan. Mereka biasanya mencari kenyamanan, perhatian, bahkan keuntungan finansial, tanpa berusaha memberikan balasan yang seimbang.
Secara sosial, istilah ini juga digunakan untuk menyoroti karakter yang malas, oportunis, dan bergantung pada orang lain. Dengan kata lain, mokondo bukan hanya istilah asmara, melainkan juga simbol perilaku yang tidak bertanggung jawab dan enggan berusaha.
Contoh penggunaannya di media sosial sering kali terdengar seperti ini:
“Jangan bucin sama cowok mokondo, nanti kamu yang rugi sendiri!”
Kepanjangan dan Makna Istilah Mokondo
Kata mokondo merupakan akronim dari frasa “modal k**l doang”, yang digunakan secara sarkastik untuk menyoroti pria yang mengandalkan daya tarik fisik tanpa berkontribusi dalam hubungan.
Meskipun terdengar vulgar, istilah ini memiliki muatan kritik sosial yang kuat. Ia muncul dari keresahan terhadap fenomena hubungan tidak seimbang di mana salah satu pihak selalu memberi, sementara pihak lain hanya menerima dan menikmati hasilnya.
Oleh karena itu, istilah mokondo kini dianggap sebagai red flag atau tanda bahaya dalam hubungan modern. Banyak perempuan muda menjadikan istilah ini sebagai peringatan untuk lebih selektif dalam memilih pasangan.