Tagih Utang Diteriaki Malang, Seorang Pria Dikeroyok Massa di Tanjung Priok

Minggu 12 Okt 2025, 18:40 WIB
Tangkap layar insiden pertengkaran dua orang warga di salah satu atap rumah di Jalan Ancol Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 10 Oktober 2025.

Tangkap layar insiden pertengkaran dua orang warga di salah satu atap rumah di Jalan Ancol Selatan, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 10 Oktober 2025.

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Seorang pria berinisial AS, 35 tahun menjadi korban pengeroyokan warga setelah diteriaki maling oleh seseorang, di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat, 10 Oktober 2025.

Pihak Kepolisan memastikan AS bukanlah pencuri, dia sedang menagih utang kepada mantan rekan kerjanya.

“Benar, terkait hal tersebut bahwa yang berada di atap rumah warga itu bukan maling atau pencuri seperti yang disebut dalam beberapa narasi di media sosial. Pria itu berinisial AS, 35 tahun,” ujar Kanit Reskrim Polsek Tanjung Priok, AKP Handam Samudro, saat dikonfirmasi, Minggu, 12 Oktober 2025.

Menurut Handam, insiden bermula saat AS datang ke rumah mantan rekan kerjanya, D, untuk menagih utang. Namun, keduanya sempat terlibat cekcok hingga AS memukul dan melukai D.

Tak terima, D pun berteriak maling dan membuat warga sekitar beramai-ramai mengejar serta memukuli AS.

“AS naik ke atap rumah warga untuk menghindari amukan massa setelah diteriaki maling oleh D,” jelas Handam.

Baca Juga: Lurah Manggarai Selatan Dikeroyok Massa Demo Bubarkan DPR di Slipi

Lanjut Hamdan, pihaknya yang mendapat laporan segera mendatangi lokasi dan mengamankan situasi. Baik AS maupun D telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Kata dia, kedua belah pihak telah bersepakat untuk damai dan kasus kesalahpahaman itu tidak dibawa ke ranah hukum.

“Dari hasil pemeriksaan, keduanya sudah saling memaafkan dan sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Mereka juga telah membuat surat pernyataan damai,” ucap Handam.

Handan mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpancing emosi dan melakukan tindakan main hakim sendiri tanpa memastikan kebenaran suatu kejadian. Ia berharap masyarakat langsung melapor ke pihak berwajib tidak melihat aksi tindak pidana.


Berita Terkait


News Update