JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Tim peneliti dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (Puska-Budaya) Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) dan Departemen Kriminologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, memaparkan hasil Studi Kualitatif Budaya dan Kriminologis di 14 lokasi rawan narkoba di Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Jumat, 10 Oktober 2025.
Studi ini dilakukan dalam rangka penyusunan Penelitian Kualitatif 7 Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Narkoba yang dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) melalui Deputi Bidang Pencegahan bekerja sama dengan UI.
Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi antara BNN dan UI yang terjalin sejak tahun 2020 silam.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan lembaga akademik sangat penting untuk memperkuat landasan ilmiah dalam merumuskan arah kebijakan.
Baca Juga: BNN Kembali Raih Opini WTP dari BPK, atas Laporan Keuangan Tahun 2024
“Kerja sama dengan lembaga akademik seperti UI memperkuat sinergi antara praktisi dan peneliti. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai modus serta dampak ekonomi dan politik penyalahgunaan narkoba di wilayah pesisir,” ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pencegahan BNN RI, Zainul Muttaqien, menjelaskan bahwa riset ini berangkat dari Indeks Kerawanan Narkoba Nasional yang dipetakan oleh BNN bersama unit terkait.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, riset ini dilakukan secara objektif dengan pendekatan interdisipliner yang menggabungkan kajian kriminologi dan budaya lokal.
Ketua tim peneliti UI, Dr. Junaidi, S.S., M.A., menyampaikan terima kasih kepada BNN atas kepercayaan yang diberikan dalam melaksanakan studi ini.
Pihaknya berharap hasil penelitian tersebut dapat memberikan perspektif baru dalam memahami dinamika penyalahgunaan narkoba di tingkat komunitas.
“Penelitian ini melibatkan bidang ilmu kriminologi dan budaya. Kami berharap hasilnya bermanfaat dan membuka cara pandang baru terhadap permasalahan narkoba, bukan hanya dari sisi tempat, tetapi juga dari perilaku, interaksi sosial, dan kegiatan masyarakat,” tuturnya.