“AI membuat produksi musik jadi lebih mudah dan sayangnya, juga mempermudah pelaku jahat melakukan spam dan manipulasi. Kami telah melawan praktik ini selama bertahun-tahun, tapi AI membuatnya semakin kompleks,” ucap Duboff.
Spotify memastikan sistem penyaringan ini akan diluncurkan secara bertahap agar akurat dan adaptif terhadap tren penyalahgunaan terbaru.
Kloning Suara AI Tanpa Izin Akan Dihapus
Salah satu fokus utama kebijakan baru ini adalah larangan terhadap kloning suara AI. Spotify menegaskan, segala bentuk tiruan suara atau deepfake yang menyerupai artis tanpa izin akan segera dihapus.
Baca Juga: Xiaomi 17 vs iPhone 17: Adu Canggih Dua Flagship Terbaru, Siapa yang Lebih Unggul?
Langkah ini diambil setelah muncul berbagai kasus di mana suara artis terkenal digunakan secara tidak sah dalam lagu buatan AI, menimbulkan kekhawatiran soal hak cipta dan reputasi.
Meski memperketat aturan, Spotify menegaskan bahwa perusahaan tetap mendukung penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab.
“Kami tidak akan menghukum artis yang menggunakan AI untuk bereksperimen secara kreatif. AI bisa menjadi alat luar biasa bagi musisi,” kata Charlie Hellman, VP sekaligus Kepala Global Divisi Musik Spotify
“Namun, kami akan menindak keras siapa pun yang mencoba memanipulasi sistem,” sambungnya.
Baca Juga: Edit Foto Prewedding di Gemini AI Tanpa Harus ke Studio
Spotify berharap langkah ini menjadi sinyal positif bagi industri musik global untuk mulai menerapkan standar transparansi AI yang serupa.
Fenomena musik buatan AI kini tengah melonjak pesat. Musim panas lalu, band AI bernama Velvet Sundown sempat viral di Spotify dan memicu perdebatan soal transparansi.
Sementara itu, pesaingnya, Deezer, melaporkan bahwa lebih dari 30.000 lagu AI diunggah setiap hari ke platformnya meningkat tajam dari 20.000 lagu per hari beberapa bulan lalu.