BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID – Kasus dugaan keracunan MBG yang dialami 12 siswa SDN Kota Baru III, Kecamatan Bekasi Barat, tidak membuat program tersebut dihentikan.
Dinkes Kota Bekasi memastikan program makanan bergizi gratis tetap berlanjut sambil menunggu hasil investigasi serta arahan Wali Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat.
Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menegaskan program MBG sangat ditunggu para siswa.
“Kalau saya pikir mungkin nanti lihat kebijakan dari Bapak Wali Kota dan Bapak Gubernur. Tapi kalau saya pribadi, ya dilanjutkan saja. Karena ini kasusnya tidak besar dan masih kami identifikasi apa penyebabnya,” ujar Satia, Jumat, 3 Oktober 2025.
Baca Juga: Warga Jatiasih Bekasi Temukan Sarang Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter dan 20 Butir Telur
Dari 12 siswa yang dilaporkan mengalami mual dan muntah, enam tetap berada di sekolah, sementara enam lainnya sempat dirujuk ke rumah sakit. Dua siswa sudah diperbolehkan pulang.
“Kalau menurut dokter memang hanya vomitus saja. Ada reaksi muntah, tapi suhu normal. Karena muntah, anak-anak jadi lemas. Hanya ada satu anak dengan sel darah putih agak meningkat sedikit,” jelasnya.
Menu MBG hari itu adalah makaroni dengan daging giling dan buah semangka. Beberapa siswa mengaku semangka terasa asam.
“Betul, kami sudah ambil sampel sisa makanan dari SPPG dan BGN untuk diteliti. Hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam dua sampai tiga hari,” ucap Satia.
Penanggung Jawab Koordinator MBG, Samsudin, menyebut pihaknya masih berkoordinasi terkait distribusi makanan. Ia membuka opsi penghentian sementara.
“Saya coba koordinasi dulu dengan pihak sekolah. Bagaimana baiknya kami bicarakan dulu. Mungkin kalau kasus seperti ini, kami minta cut dulu aja. Biar lebih aman, biar suasananya enak dulu,” kata Samsudin di RS Ananda.