2 Oktober Hari Batik Nasional, Ketahui Sejarah Dibalik Warisan Budaya Indonesia yang Diakui UNESCO

Rabu 01 Okt 2025, 21:40 WIB
Perayaan Hari Batik Nasional 2 Oktober. (Sumber: Istimewa)

Perayaan Hari Batik Nasional 2 Oktober. (Sumber: Istimewa)

Batik pertama kali diperkenalkan secara resmi di forum internasional oleh Presiden Soeharto.

Saat menghadiri sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beliau kerap mengenakan batik sekaligus memberikan kain batik sebagai cinderamata bagi tamu negara.

Baca Juga: Bagaimana Sejarah Hari Batik Nasional yang Diperingati Setiap Tanggal 2 Oktober?

Seiring waktu, pemerintah Indonesia mulai mengupayakan agar batik diakui sebagai warisan budaya dunia.

Pada September 2008, di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), batik diajukan ke UNESCO untuk memperoleh status Intangible Cultural Heritage.

Pengakuan UNESCO dan Penetapan Hari Batik Nasional

Perjuangan itu akhirnya membuahkan hasil. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO resmi mengukuhkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Pengumuman ini dilakukan dalam sidang UNESCO keempat di Abu Dhabi.

Sebagai bentuk rasa syukur, Presiden SBY menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional.

Keppres yang ditandatangani pada 17 November 2009 tersebut menegaskan bahwa setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional, meski tidak ditetapkan sebagai hari libur.

Tradisi Memakai Batik pada 2 Oktober

Sehari sebelum UNESCO mengumumkan pengakuannya, tepatnya 1 Oktober 2009, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan surat edaran.

Isinya menghimbau seluruh pegawai pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten, maupun kota untuk mengenakan batik pada Hari Batik Nasional.

Tradisi ini berlanjut hingga kini, di mana masyarakat luas, tidak hanya pegawai pemerintahan, turut merayakannya dengan memakai batik terbaik.


Berita Terkait


News Update