PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah orang tua di Jakarta mengaku khawatir anak mereka yang terlibat tawuran ditempatkan di panti sosial.
Salah seorang orang tua, Peiningrum, 56 tahun, enggan anaknya harus dibina jika kedapatan terlibat aksi tawuran antarkelompok.
"Kalau saya mah enggak mau, saya lebih baik saya ambil (diurus dan dibina di rumah)," kata ibu akrab disapa Peni di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 29 September 2025.
Peni mengatakan, sang anak tidak dijamin bisa langsung lebih baik setelah keluar dari program tersebut. Sementara itu, ia menyebutkan, sang anak justru bisa terpapar dampak buruk.
"Khawatirnya itu karena kan pasti dicampur kan sama yang lain, kayak pengemis, terus pengamen, dicampur sama anak-anak jalanan gitu kan. Nah takutnya di sana anak saya malah nanti diajakin buat ngamen sama yang lain, kan bisa aja. Khawatirnya ya begitu aja sih," ucap dia.
Baca Juga: Pemprov Jakarta Bawa Pelaku Tawuran ke Panti Sosial, Begini Kata Sosiolog
Peni rela anaknya dibina jika terjamin bisa berubah. Namun, ia keberatan jika tidak jaminan anaknya berubah lebih baik.
"Misalnya kayak ada pendidikan militernya, yang dibawa ke barak itu. Atau ada program yang bagus ya, yang memang menjamin anak itu bisa berubah," kata Peni.
Sementara itu, warga lain bernama Siti Jubaedeh, 42 tahun, sepakat anak terlibat tawuran dibina dinas terkait.
"Kalau saya mah biarin aja masukkin ke Panti Sosial. Ibaratnya gini, dikasih tau sama orangtua enggak bisa, siapa tau sama orang lain baru sadar," ucap dia.
Baca Juga: Sajam di Balik Seragam, Pengamat Sosial: Tawuran Pelajar bukan Sekadar Kenakalan Remaja
Hanya saja, ia ingin pembinaan itu memiliki program yang benar-benar jelas.
"Sama yang berbau agamis, jadi biar ingat sama agama. Sama mungkin pengetahuan tentang kebangsaan," tuturnya.
Walau demikian, Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta mengizinkan para orang tua mendidik anak-anaknya secara mandiri.
Kepala Dinsos Jakarta, Iqbal Akbarudin menyebutkan, para orang tua bisa mendapatkan rujukan dari perangkat daerah untuk pembinaan anak di rumah.
Baca Juga: Orang Tua di Jakarta Bisa Bawa Anak yang Kerap Tawuran ke Panti Sosial untuk Dibina
Berdasarkan informasi, Dinsos Jakarta telah melakukan pembinaan sekitar 7.700 warga di 22 panti sosial. Mayoritas orang yang dibina merupakan warga rentan dan kurang beruntung.