PURWAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Produsen otomotif asal China, Geely Auto Indonesia, memulai produksi kendaraan secara lokal di pabrik knock-down (KD) yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan perakitan ini berlangsung sejak kuartal ketiga 2025, setelah melalui masa uji coba produksi sejak Mei lalu.
Geely menggandeng PT Handal Indonesia Motor (HIM) sebagai mitra kerja sama dalam proses produksi tersebut. Sejumlah model kendaraan mulai dirakit di fasilitas ini, seperti Starray EM-i, Geely EX5, dan Xingyuan.
Proses produksi dilakukan dengan menggunakan standar teknologi yang disebut-sebut seragam dengan pabrik Geely di negara lain. Kapasitas perakitan saat ini diperkirakan mencapai 60 unit per hari.
Geely menyatakan bahwa langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang mereka di pasar otomotif Indonesia. Selain itu, produksi lokal diharapkan bisa memangkas waktu distribusi kendaraan ke konsumen.
Baca Juga: GIIAS Bandung 2025 Hadirkan Otomotif Merek Baru hingga Shuttle Gratis
Dalam pelaksanaannya, tenaga kerja lokal dibekali pelatihan teknis dari tim Geely pusat. Teknologi seperti Geely Manufacturing Enterprise System (GMES) diterapkan untuk memastikan standar produksi tetap terjaga.
"Dengan produksi KD di Purwakarta, kami dapat mempercepat distribusi kendaraan elektrifikasi untuk masyarakat Indonesia," kata CEO Geely Auto Indonesia, Wu Chuxing dalam keterangan resminya.
Selanjutnya, Geely juga menerapkan evaluasi produksi secara berkala untuk menjaga konsistensi dan kualitas kendaraan yang dirakit.
Pihaknya menyatakan bahwa kendaraan yang diproduksi di Purwakarta mengarah pada segmen elektrifikasi dan rendah emisi, sejalan dengan arah kebijakan dekarbonisasi nasional.
Baca Juga: HOG Indomobil Jakarta Chapter Sukses Gelar Touring Akbar ke Bali
Selain memproduksi tiga model awal, Geely disebut akan terus memperluas portofolio produknya di Indonesia. Perusahaan ini juga mengisyaratkan komitmen jangka panjang terhadap pengembangan ekosistem otomotif nasional, termasuk penguatan rantai pasok dan peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal.