Facundo Garces Terpuruk, Dilarang Main 12 Bulan Akibat Skandal Naturalisasi Malaysia

Sabtu 27 Sep 2025, 15:42 WIB
Pemain naturalisasi Malaysia, Facundo Garces. (Sumber: Instagram/@malaysia_nt)

Pemain naturalisasi Malaysia, Facundo Garces. (Sumber: Instagram/@malaysia_nt)

Performanya bersama Alaves tergolong menjanjikan. Musim lalu ia tampil 10 kali di LaLiga, sementara musim baru 2025/2026 sudah mencatat enam penampilan dengan torehan dua kartu kuning.

Sayangnya, semua progres positif tersebut harus terhenti mendadak akibat hukuman FIFA. Absennya Garces selama setahun tentu merugikan Alaves. Klub asal Spanyol itu diprediksi tidak akan tinggal diam.

Bukan tidak mungkin, kontraknya akan ditinjau ulang bahkan berakhir lebih cepat jika banding Malaysia gagal.

Baca Juga: Preview dan Head to Head Persita vs Persib di Liga 1 Malam Ini: Ambisi Maung Bandung Berburu Puncak Klasemen

Kronologi Kasus Naturalisasi Malaysia

Masalah ini bermula dari laga kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025, saat Malaysia menghadapi Vietnam.

Harimau Malaya tampil perkasa dan menang 4-0, tetapi menurunkan tujuh pemain naturalisasi yang kini bermasalah.

Usai laga, FIFA menerima laporan mengenai keabsahan dokumen pemain tersebut. Setelah penyelidikan mendalam, ditemukan bahwa FAM telah menyerahkan dokumen manipulatif untuk meloloskan pemain-pemain itu.

"FAM menggunakan dokumen yang dimanipulasi dalam pengajuan kelayakan pemain agar bisa diturunkan membela Tim Nasional Malaysia," jelas FIFA dalam pernyataan resmi.

Jalan Panjang Banding FAM dan Pemain

Meski keputusan FIFA sudah diumumkan, FAM masih memiliki hak untuk mengajukan banding dalam waktu 10 hari.

Proses ini tidak sederhana karena bisa berlanjut hingga ke Court of Arbitration for Sport (CAS) atau Pengadilan Arbitrase Olahraga Internasional.

Jika banding gagal, konsekuensinya sangat berat:

  • Malaysia kehilangan tujuh pemain naturalisasi selama setahun.
  • Klub-klub Eropa dan Asia, termasuk Alaves, kehilangan tenaga pemain inti mereka.
  • Reputasi sepak bola Malaysia tercoreng di mata internasional.

Skandal ini bukan hanya pukulan bagi Malaysia, tetapi juga alarm bagi negara-negara lain di Asia yang aktif menggunakan pemain naturalisasi.


Berita Terkait


News Update