PLBA Mahasiswa Hari Kedua, Unas Bekali Ideologi Pancasila dan Literasi Film

Jumat 26 Sep 2025, 20:08 WIB
Seluruh mahasiswa baru mengikuti kegiatan PLBA pada hari kedua di Gedung Auditorium Unas, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 25 September 2025. (Sumber: Dok. Unas)

Seluruh mahasiswa baru mengikuti kegiatan PLBA pada hari kedua di Gedung Auditorium Unas, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 25 September 2025. (Sumber: Dok. Unas)

PASAR MINGGU, POSKOTA.CO.ID - Hari kedua kegiatan Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA) Universitas Nasional (Unas) Tahun Akademik 2025/2026 berlangsung dengan penuh semangat.

Acara ini menghadirkan pembicara nasional, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prakoso dan Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Naswardi.

Prakoso membuka paparannya dengan mengingatkan mahasiswa baru tentang pentingnya memahami posisi mereka sebagai insan akademik yang kini memasuki dunia perguruan tinggi. Ia menekankan perbedaan mendasar antara siswa SMA dengan mahasiswa, yakni tanggung jawab dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

“Sebagai akademisi, kalian dituntut tidak hanya memahami teori, tetapi juga menghasilkan kebaruan yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,” kata Prakoso di Gedung Auditorium UNAS, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 25 September 2025.

Baca Juga: Kapan Dana KIP Kuliah Cair buat Mahasiswa? Cek Jadwal dan Nama Penerimanya di Sini

Dalam sesi tersebut, Prakoso menekankan empat pilar kebangsaan yang wajib dihayati mahasiswa: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Ia menjelaskan bahwa semboyan Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar slogan, melainkan keunggulan komparatif bangsa Indonesia yang berbeda dari negara lain. Menurutnya, persatuan dalam keberagaman menjadi kunci daya saing Indonesia di tengah arus globalisasi.

Ia juga mengingatkan mahasiswa mengenai tantangan masa depan, mulai dari perubahan iklim, revolusi digital, hingga pergeseran geopolitik dan geoekonomi dunia.

Oleh sebab itu, generasi muda harus memanfaatkan keunggulan sumber daya alam dan keanekaragaman hayati Indonesia sebagai modal untuk mengubahnya menjadi keunggulan kompetitif.

“Kuncinya adalah ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penguasaan iptek, kita akan kembali kalah bersaing sebagaimana bangsa ini pernah dijajah di masa lalu,” tuturnya.

Baca Juga: Kapan Dana KIP Kuliah Cair buat Mahasiswa? Cek Jadwal dan Nama Penerimanya di Sini

Sementara itu, Naswardi menyampaikan, apresiasi atas kerja sama antara LSF dan UNAS sebagai salah satu dari 34 perguruan tinggi mitra di Indonesia. Ia menekankan, kolaborasi ini penting untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai peran strategis perfilman dalam budaya dan ekonomi nasional, sekaligus mendorong mahasiswa agar menjadi agen perubahan melalui penerapan budaya sensor mandiri.


Berita Terkait


News Update