POSKOTA.CO.ID - Setelah desakan reformasi Polri, kini menggema tuntutan reformasi agraria dari berbagai kalangan, termasuk para petani Indonesia yang disuarakan Serikat Petani Indonesia (SPI).
Tak hanya itu, para petani juga menekankan pentingnya pembentukan Dewan Reformasi Agraria Nasional dan Dewan Kesejahteraan Nasional untuk Petani. Dengan begitu, program pemerintah terkait pangan, koperasi desa dan kesejahteraan petani dapat terlaksana.
“Dapat dikatakan reformasi agraria begitu mendesak yang ujungnya untuk meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujar bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.
“Dengan reformasi agraria dapat pula menyelesaikan konflik agraria yang selama ini terjadi, bahkan tak sedikit yang belum terselesaikan secara tuntas,” kata Yudi.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Membenahi Pelat Merah
“Yang terpenting dalam penyelesaian konflik agraria, hendaknya kembali ke tujuan awalnya, yakni memihak dan melindungi petani sejati,” urai mas Bro.
“Memang ada petani yang tidak sejati?,” tanya Yudi.
“Ada, yang disebut petani berdasi,” kata Heri.
“Jadi yang harus dilindungi dan ditingkatkan kesejahteraannya adalah petani sejati, yang tiada henti memproduksi pangan untuk kebutuhan dalam negeri, untuk rakyat Indonesia. Merekalah pahlawan negeri,” ujar mas Bro.
“Tanpa petani, swasembada pangan tak dapat terpenuhi,” tambah Heri.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Jangan Tergiur Menghujat