Kepala STPL Bekasi, Wahyu Dewanto. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

STPL Bekasi-Dinsos Fokus Tangani Bayi Terlantar dan Kasus Bullying di Sekolah

Kamis 25 Sep 2025, 22:04 WIB

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL) Bekasi menggelar Forum Komunikasi Publik di Jalan HM Joyo Martono, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kamis, 25 September 2025.

Kegiatan ini digelar untuk mendengarkan langsung suara masyarakat terkait pelayanan yang diberikan STPL, sekaligus mencari solusi agar layanan semakin baik ke depannya.

Kepala STPL Bekasi, Wahyu Dewanto, menyebut salah satu isu yang menjadi perhatian serius adalah meningkatnya kasus bayi terlantar di Kota Bekasi.

“Dalam sebulan, setidaknya ada empat bayi terlantar yang ditemukan. Maka kami berkolaborasi dengan Dinas Sosial untuk merespons hal ini dengan menyediakan shelter, " Ungkap wahyu kepada awak media, Kamis, 25 September 2025.

Baca Juga: Tolak Diversi, Orang Tua Korban Bullying SMKN 1 Cikarang Barat Teguh Tempuh Jalur Hukum

Nantinya shelter tersebut berada di bawah naungan Dinsos, sementara STPL berperan dalam memberikan dukungan berupa bantuan kelayakan hidup, seperti susu dan kebutuhan dasar lainnya.

Ia menambahkan, keterbatasan jumlah care giver di STPL menjadi tantangan tersendiri dalam penanganan bayi terlantar. Karena itu, kerja sama lintas sektor, termasuk dengan yayasan, sangat diperlukan agar perawatan bisa berjalan maksimal.

Selain isu bayi terlantar, STPL juga memperkenalkan program STPL Goes to School. Program ini ditujukan untuk menangani kasus perundungan (bullying) di sekolah.

Melalui program ini, pihaknya dapat langsung mengidentifikasi masalah yang terjadi di lingkungan sekolah sekaligus memberikan ruang konsultasi bagi siswa.

“Bullying itu membutuhkan terapi perilaku, bukan sekadar konsultasi. Karena itu, kami menyediakan fasilitas konseling lanjutan agar anak-anak bisa mendapat pendampingan sampai kondisi mereka membaik,” ujar Wahyu.

Untuk layanan konseling, wahyu menyebut STPL memiliki tenaga psikolog klinis dan psikiater.

“Ada dua psikolog klinis yang menjadi pegawai kami, lima dari luar, serta satu psikiater. Jadi, kalau sekolah meminta layanan psikologis, kami siap hadir,” katanya.

Baca Juga: DP3A Dorong Penyelesaian Kasus Bullying di SMKN 1 Cikarang Barat Bekasi lewat Diversi

Wahyu juga mengungkapkan bahwa hasil evaluasi kepuasan publik terhadap layanan STPL masih rendah, khususnya dalam merespons aduan.

“Awalnya kami merasa kecepatan pelayanan sudah cukup baik, tapi ternyata indeks kepuasan menunjukkan hal berbeda. Ada beberapa jawaban aduan yang kurang sesuai harapan,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, pihaknya kini lebih mengaktifkan layanan pengaduan dengan melibatkan lebih banyak petugas yang sudah dilatih agar memberikan jawaban lebih humanis.

“Saya harap ini menjadi PR bersama. Dengan data valid dari Dinsos dan kolaborasi lintas sektor, ke depan kami bisa lebih jelas membagi peran mana yang menjadi bagian STPL, mana yang ditangani Dinsos, agar tidak tumpang tindih,” kata Wahyu. (cr-3)

Tags:
bullyingWahyu DewantoDinsos Kota BekasiSTPL Bekasi

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor