Mengenal Tokenomics dan Aspek Ekonomi dari Token Crypto

Sabtu 20 Sep 2025, 22:41 WIB
Ilustrasi,Tokenomics. (Film frimu/Freepik)

Ilustrasi,Tokenomics. (Film frimu/Freepik)

Token keamanan

Security token atau token keamanan adalah bentuk aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk merepresentasikan kepemilikan atau saham dalam perusahaan atau aset nyata. Token keamanan ini beroperasi dengan cara yang mirip dengan instrumen keuangan tradisional yang diterbitkan oleh perusahaan, perwalian, lembaga pemerintah, atau entitas hukum lainnya.

Contoh dari token keamanan ini meliputi BCAP, yang merupakan token dana ventura dari Blockchain Capital, Sia Funds, dan VEVU. Token-token ini memungkinkan para investor untuk mendapatkan kepemilikan fraksional dalam bisnis atau aset melalui sistem blockchain yang aman dan transparan.

Token utilitas

Token utilitas terhubung langsung dengan protokol blockchain, memberi pengguna akses ke beragam layanan yang ditawarkan oleh protokol tersebut. Berbeda dengan token keamanan yang ditujukan untuk investasi, token utilitas berfungsi terpenting sebagai alat pembayaran dalam ekosistem masing-masing.

Contoh token utilitas dapat dilihat pada Decentraland (MANA), yang dirancang khusus untuk dunia virtual Decentraland. MANA bermanfaat untuk membeli tanah (LAND) dan barang virtual lainnya dalam permainan.

Proyek lain yang menarik adalah ApeCoin (APE), yang memberikan akses kepada pemiliknya untuk fitur eksklusif seperti permainan, acara, dan layanan. Token APE juga mendukung partisipasi dalam pemungutan suara terkait pengelolaan proyek.

Token pembayaran

Payment token atau token pembayaran diciptakan khusus untuk mempermudah transaksi crypto, terlepas dari apakah mereka juga termasuk dalam kategori token keamanan atau token utilitas. Token pembayaran adalah mata uang crypto klasik seperti Bitcoin, Litecoin, Bitcoin Cash, dan Solana, dan dapat berfungsi sebagai media pembayaran.

Mata uang crypto ini memungkinkan pengguna untuk membeli dan menjual barang dan jasa tanpa perantara yang biasanya ada pada sistem keuangan dan perbankan konvensional. Namun, berbeda dengan token keamanan, mata uang digital ini tidak memberikan nilai tambahan di luar nilai uangnya.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.


Berita Terkait


News Update