Samsung Zero Day dengan Skor CVSS 8.8: Seberapa Berbahaya Bagi Data Pengguna?

Kamis 18 Sep 2025, 20:50 WIB
Waspada! Samsung Zero Day Terungkap, Begini Risiko yang Mengintai HP Android Anda (Sumber: Pinterest)

Waspada! Samsung Zero Day Terungkap, Begini Risiko yang Mengintai HP Android Anda (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Istilah Zero Day merujuk pada kerentanan perangkat lunak yang dieksploitasi peretas sebelum pengembang sempat merilis tambalan keamanan.

Kasus terbaru yang mengejutkan pengguna Samsung adalah CVE-2025-21043, sebuah kerentanan berjenis out-of-bounds write yang menyerang pustaka pemrosesan gambar libimagecodec.quram.so

Pustaka ini merupakan komponen closed-source milik Quramsoft, digunakan pada sistem Android Samsung untuk mendukung berbagai format gambar. Karena adanya kesalahan implementasi, file gambar tertentu bisa dipakai sebagai “jalan masuk” untuk mengeksekusi kode berbahaya. Akibatnya, peretas dapat mengambil alih kendali perangkat tanpa sepengetahuan pemilik.

Baca Juga: Perkiraan Harga iPhone 17 Pro Max di Indonesia Lengkap dengan Spesifikasinya

Mengapa Skor CVSS 8.8 Sangat Berbahaya?

Setiap celah keamanan dinilai menggunakan CVSS (Common Vulnerability Scoring System). Dengan skor 8.8, kerentanan ini masuk kategori “High” atau kritis. Artinya:

  • Eksploitasi bisa dilakukan dari jarak jauh.
  • Potensi dampak meliputi pencurian data, instalasi aplikasi berbahaya, hingga hilangnya kontrol penuh atas perangkat.
  • Celah ini memengaruhi Android 13 hingga Android 16, termasuk model terbaru Samsung yang baru dirilis.

Fakta ini menegaskan bahwa bahkan perangkat flagship terbaru sekalipun tidak kebal dari ancaman keamanan.

Respons Cepat Samsung

Samsung merilis patch keamanan bulanan September 2025 untuk menutup celah ini. Dalam pernyataan resminya, perusahaan mengonfirmasi bahwa serangan nyata sudah terjadi meskipun detail teknisnya tidak dibuka ke publik.

Pengungkapan kerentanan ini terjadi pada 13 Agustus 2025, hanya sebulan sebelum tambalan dirilis. Kecepatan ini menunjukkan keseriusan Samsung dalam menangani insiden, sekaligus bukti bahwa koordinasi antara vendor dan peneliti keamanan berjalan cukup efektif.

Pandangan Pakar Keamanan

Seorang analis keamanan siber, Namsun Bertin, menekankan pentingnya pembaruan perangkat lunak sebagai perlindungan utama. Melalui akun media sosialnya, ia mengingatkan bahwa malware yang mengeksploitasi Samsung Zero Day dapat:

  • Mengakses username, password, dan data perbankan.
  • Mengendalikan perangkat dari jarak jauh.
  • Menyebarkan aplikasi berbahaya tanpa izin.

Bertin menambahkan bahwa tanpa pembaruan keamanan, pengguna bisa kehilangan kendali penuh atas ponselnya.

Kasus Serupa di Ekosistem Android

Samsung bukan satu-satunya vendor yang menghadapi ancaman zero-day. Google sebelumnya melaporkan dua kerentanan lain, CVE-2025-38352 dan CVE-2025-48543, yang juga dimanfaatkan dalam serangan tertarget.

Fenomena ini menegaskan bahwa ekosistem Android sering menjadi target utama peretas karena jumlah pengguna yang sangat besar. Namun, kolaborasi erat antara Google, Samsung, dan perusahaan keamanan lain menjadi faktor penting untuk menjaga integritas sistem.

Dampak Langsung pada Pengguna

Jika dieksploitasi, Samsung Zero Day bisa berdampak serius:

  1. Pencurian Data Pribadi – mulai dari akun media sosial, email, hingga mobile banking.
  2. Instalasi Malware – peretas bisa menanam aplikasi berbahaya tanpa seizin pemilik.
  3. Hilangnya Kontrol Perangkat – pengguna tidak lagi memiliki otoritas penuh atas ponselnya.

Oleh karena itu, walaupun patch sudah tersedia, ancaman tetap besar bagi mereka yang menunda pembaruan.

Cara Melindungi Diri dari Serangan Siber

Pengguna dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memperkuat keamanan:

  • Segera update perangkat ke patch keamanan terbaru.
  • Hindari aplikasi di luar Play Store, karena sumber pihak ketiga rawan malware.
  • Gunakan password unik dan kuat pada setiap akun penting.
  • Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk akun perbankan dan media sosial.
  • Waspada file mencurigakan, khususnya gambar atau dokumen dari sumber tak dikenal.
  • Rutin backup data untuk mencegah kehilangan informasi penting jika perangkat terinfeksi.

Perspektif Jangka Panjang: Mengapa Penting?

Celah seperti Samsung Zero Day menunjukkan bahwa keamanan digital adalah proses berkelanjutan, bukan sekadar instalasi antivirus. Ekosistem Android yang kompleks membuat setiap celah berpotensi menjadi titik serangan serius.

Bagi konsumen, kepatuhan terhadap pembaruan dan kesadaran akan ancaman digital adalah kunci utama. Sementara bagi perusahaan teknologi, transparansi dan kecepatan merespons insiden menjadi faktor penentu kepercayaan publik.

Baca Juga: Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea di Liga Champions 2025/2026 Malam Ini Kick Off 02.00 WIB

FAQ tentang Samsung Zero Day

1. Apa itu Samsung Zero Day?
Celah keamanan pada perangkat Android Samsung yang memungkinkan peretas mengendalikan ponsel dari jarak jauh sebelum ada patch resmi.

2. Apakah semua model Samsung terdampak?
Ya, termasuk perangkat terbaru dengan Android 13 hingga Android 16.

3. Bagaimana cara melindungi perangkat saya?
Lakukan update keamanan bulanan, gunakan aplikasi resmi, aktifkan 2FA, dan jangan membuka file mencurigakan.

4. Apakah patch dari Samsung sudah tersedia?
Ya, dirilis pada September 2025 melalui pembaruan keamanan bulanan.

5. Apakah ancaman ini masih ada jika saya sudah update?
Risiko berkurang drastis, namun tetap penting menjaga kewaspadaan digital.

Samsung Zero Day (CVE-2025-21043) dengan skor CVSS 8.8 adalah ancaman nyata yang memperlihatkan rapuhnya keamanan smartphone modern. Eksploitasi terhadap pustaka Quramsoft memberi peluang bagi peretas untuk menguasai perangkat dari jarak jauh.

Samsung telah merespons dengan patch keamanan, tetapi langkah perlindungan tetap harus dilakukan pengguna. Mulai dari update rutin, kewaspadaan terhadap file asing, hingga penggunaan autentikasi ganda semua menjadi bagian penting dalam menjaga keamanan digital.

Kesadaran bahwa ponsel pintar menyimpan data sensitif menjadikannya target empuk. Oleh karena itu, keamanan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.


Berita Terkait


News Update