Baca Juga: Terungkap! Ini Alasan Thom Haye Lebih Memilih Persib Bandung Dibanding Persija Jakarta
Dilema Aturan Bosman
Tekanan dalam negosiasi ini semakin nyata mengingat garis waktu yang ada. Kontrak Ridho resmi berakhir pada 30 Juni 2026.
Jika tidak ada kesepakatan perpanjangan yang dicapai dalam waktu dekat, sang pemain dapat mulai bernegosiasi secara bebas dengan klub mana pun mulai Januari 2026 berdasarkan aturan Bosman.
Hal itu tentu menjadi skenario terburuk bagi Persija, yang berisiko kehilangan aset berharganya tanpa memungut biaya transfer.
Baca Juga: Jadwal Super League 2025-2026 Pekan Keempat: Persib dan Persija Hadapi Ujian Berat
Jalan Tengah: Klausul "Abroad"
Solusi yang paling mungkin adalah memasukkan klausul pelepasan khusus (release clause) ke dalam kontrak baru. Klausul ini akan mengizinkan Ridho untuk pindah ke klub luar negeri jika suatu tawaran resmi memenuhi nilai yang telah disepakati kedua belah pihak sebelumnya.
Dengan cara ini, Persija bisa mendapatkan kompensasi finansial yang layak, sementara jalan bagi Ridho untuk mewujudkan mimpi bermain di luar negeri tetap terbuka.
Proses negosiasi ini tidak hanya akan menentukan masa depan Rizky Ridho, tetapi juga menjadi contoh bagi pengelolaan pemain bintang lainnya di Indonesia.
Sebuah keseimbangan antara loyalitas kepada klub dan ambisi individu sedang diuji, dan semua mata tertuju pada bagaimana Macan Kemayoran menangani asset terbaiknya ini.