BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Wakil Wali Kota Bekasi, Abdul Harris Bobihoe, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkolaborasi dalam upaya pencegahan HIV/AIDS.
Ajakan itu disampaikan Harris saat menerima audiensi Komisi Penanggulangan AIDS/HIV (KPA) Kota Bekasi di ruang rapat Wakil Wali Kota, Komplek Pemkot Bekasi pada Senin, 15 September 2025.
Harris menegaskan, HIV/AIDS merupakan perhatian serius pemerintah daerah. Penanganannya tidak cukup hanya dengan intervensi medis, tetapi memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat.
“Saya harap para tokoh dan seluruh lapisan masyarakat bisa memberikan pemahaman bahwa perilaku berisiko seperti seks bebas harus dihindari. Juga turut menyebarkan informasi sehat serta mengurangi stigma terhadap penderita HIV,” ujar Abdul Harris kepada awak media, Senin, 15 September 2025.
Baca Juga: 321 Kasus HIV Baru di Bekasi, Dinkes Catat Tren Penurunan 3 Tahun Terakhir
Ia menjelaskan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi bersama KPA rutin memantau perkembangan berbagai penyakit, baik menular maupun tidak menular.
“Setiap laporan kasus akan kami tindaklanjuti dengan langkah preventif maupun penanganan lanjutan,” jelasnya.
Menurut Harris, edukasi dengan pendekatan moral dan religius sangat relevan di Kota Bekasi. Sinergi antara pemerintah, tenaga medis, tokoh agama, dan masyarakat diharapkan mampu menekan penyebaran HIV/AIDS sejak dini.
“Bekasi adalah kota yang berkomitmen menjaga nilai-nilai religius. Maka peran tokoh agama dalam isu kesehatan, khususnya HIV, menjadi sangat penting,” katanya.
Strategi tersebut, lanjutnya, bukan hanya untuk menekan angka kasus, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, keluarga, dan lingkungan.
“Kalau kesadaran itu tumbuh di masyarakat, maka generasi mendatang bisa terlindungi dari ancaman HIV/AIDS,” ujarnya.