JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pusat Koperasi Pedagang Pasar (Puskoppas) meminta kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) memberi perhatian lebih terhadap kondisi sejumlah pasar tradisional yang tidak terawat dan terurus.
Kepala Puskoppas DKI, Gusnal menyampaikan, kondisi pasar yang sepi bahkan disebut hampir semua pasar.
Ia menyebutkan bahwa terdapat sebanyak 153 pasar di Jakarta. Hampir setengahnya disebut tidak terawat.
"Sebenarnya kondisi pasar banyak yang tutup dan sepi sudah hampir semua pasar sih sebetulnya, kan ada 153 pasar kita kan," kata Gusnal saat dikonfirmasi, Minggu, 14 September 2025.
Berdasarkan catatan Puskoppas, sedikitnya ada 60 pasar di Jakarta yang kondisinya benar-benar memprihatinkan.
Seperti misalnya Pasar Sukapura, Pasar Lontar, Pasar Sindang, dan Pasar Rawa Badak di Jakarta Utara.
Baca Juga: Pasar Radio Dalam Jaksel Sepi Pengunjung, Beberapa Toko Tutup
Lalu Pasar Pulogadung, Pasar Rawamangun, Pasar Ampera, Pasar Ciplak, dan Pasar Kampung Ambon di Jakarta Timur.
Kemudian Pasar Cempaka Putih, Pasar Paseban, Pasar Serdang, da Pasar Jembatan Polri di Jakarta Pusat.
Lalu ada Pasar Blok A, Pasar Radio Dalam, Pasar Mampang Prapatan, dan Pasar Warung Buncit di Jakarta Selatan.
Gusnal mengatakan, pihaknya mendorong pemerintah Jakarta untuk membentuk tim penyelamat pasar agar bisa kembali dinikmati masyarakat.
"Kami meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membentuk tim penyelamatan pedagang dan pasar se-Jakarta," kata dia.
Gusnal menyampaikan, dalam pertemuan dengan Gubernur, terjadi kesepakatan bahwa Pemprov Jakarta bakal membentuk tim tersebut.
"Yang pertama Gubernur sepakat, arahnya sepakat membentuk tim untuk melakukan pengkajian agar pasar kembali menggeliat, hidup lagi," ucap Gusnal.
Kemudian, Gusnal menyampaikan poin lain yang dibicarakan yakni berkaitan dengan biaya retribusi yang dibebankan kepada pedagang.
Baca Juga: Eks Pedagang Pasar Blok A Fatmawati Jaksel Minta Pemerintah Sediakan Tempat Layak
"Jadi karena kondisi pasar sepi, pedagang banyak hutang jadi enggak bisa bayar, banyak tunggakan. Akhirnya tutup atau ditutup itu, disegel," terangnya.
Lebih lanjut Gusnal mengatakan bahwa pembenahan terhadap pasar-pasar yang ada menjadi bagian penting agar pengunjung pasar juga nyaman, pasar pun menjadi ramai.
"Kondisi itu (pasar yang kotor misalnya) tentunya mengurangi minat pengunjung untuk datang ke pasar," jelas dia.