Cara Membeli Saham Luar Negeri dan Risiko yang Harus Dipahami

Sabtu 13 Sep 2025, 21:40 WIB
Cara membeli saham luar negeri. (Sumber: Freepik)

Cara membeli saham luar negeri. (Sumber: Freepik)

Baca Juga: 20 Aplikasi Investasi Saham dan Kripto Legal, Aman dan Terjamin

4. Menyetorkan Modal Investasi

Setelah rekening aktif, investor dapat mulai menyetorkan modal sesuai ketentuan minimal yang ditetapkan broker.

Dana ini nantinya digunakan untuk membeli saham. Penting memastikan bahwa penyedia layanan investasi mendukung pengiriman dana ke perusahaan asing.

5. Melakukan Analisis Saham

Sebelum memutuskan membeli, analisis fundamental dan teknikal saham menjadi kunci.

Investor sebaiknya mempelajari laporan keuangan perusahaan, tren industri, serta kondisi pasar global. Dengan analisis yang matang, potensi risiko dapat diminimalkan.

6. Memulai Transaksi Saham

Investor kemudian dapat memilih metode transaksi, antara lain:

  • Market order: transaksi dengan harga terbaik yang tersedia saat itu.
  • Limit order: menetapkan harga tertentu yang diinginkan. Transaksi terjadi ketika harga menyentuh batas tersebut.

Selain itu, terdapat beberapa strategi umum seperti buy on breakout (membeli saat harga tembus resistance), buy on retracement (membeli ketika harga turun lalu kembali naik), atau buy on weakness (membeli ketika harga berada di titik aman).

Baca Juga: 5 Tips untuk Mulai Investasi Emas

Risiko Berinvestasi Saham Luar Negeri

Meskipun menjanjikan, investasi saham luar negeri tidak lepas dari risiko. Berikut beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan:

1. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Perubahan kurs antara mata uang lokal dan asing bisa memengaruhi keuntungan. Pelemahan nilai rupiah, misalnya, dapat menekan imbal hasil investasi.

2. Ketidakpastian Ekonomi dan Politik

Kondisi global yang dinamis, mulai dari kebijakan pemerintah, ketegangan internasional, hingga krisis finansial, dapat memengaruhi kinerja pasar saham secara signifikan.

3. Perbedaan Regulasi Antarnegara

Setiap negara memiliki aturan pajak yang berbeda. Investor perlu memahami kebijakan terkait capital gain maupun dividen agar tidak mengalami kerugian akibat perbedaan regulasi.


Berita Terkait


News Update