Hingga berita ini diturunkan (Kamis, 11 September 2025, WIB), identitas pelaku penembakan masih menjadi misteri. FBI Salt Lake City, yang memimpin penyelidikan bersama aparat Utah, menyatakan investigasi masih dalam tahap sangat awal.
Mereka telah membuka portal khusus untuk mengumpulkan bukti digital dan meminta masyarakat mengirimkan informasi atau rekaman yang mereka miliki.
“Setelah beberapa jam kabar simpang siur, pejabat berwenang menyatakan tidak ada tersangka yang ditahan; otoritas juga menekankan bahwa lansia berkaus biru yang sempat viral di video bukan pelaku dan sempat ada orang berkepentingan yang dibawa untuk dimintai keterangan lalu dilepas,” demikian penegasan dari pihak berwenang. Perburuan pelaku (manhunt) masih berjalan intensif.
Baca Juga: Polri dan Interpol Tangkap Lima Buronan Kelas Kakap Sri Lanka di Jakarta
Motif Belum Diketahui, Publik Diimbau Hindari Spekulasi
Pertanyaan terbesar yang masih menggantung adalah motif di balik penembakan ini. Otoritas keamanan negara bagian menyebut serangan ini tampak “terarah/targeted”, namun hingga saat ini belum ada motif resmi yang dipublikasikan.
Penyidik masih mengumpulkan dan menganalisis bukti forensik, balistik, serta ratusan rekaman video dari TKP dan saksi.
Banyak pernyataan politis yang beredar mencoba mengaitkan serangan dengan iklim ketegangan politik yang memanas.
Namun, penting untuk dicatat bahwa pernyataan-pernyataan tersebut bukanlah kesimpulan resmi penyidik. Kesimpulan resmi motif akan bersandar sepenuhnya pada temuan FBI dan aparat Utah.
Fakta Terkait Insiden
- Waktu dan Tempat: Rabu, 10 September 2025, di Utah Valley University (UVU), Orem, Utah.
- Korban: Charlie Kirk tewas akibat luka tembak.
- Pelaku: Belum teridentifikasi. Tidak ada tersangka yang ditahan. Pria lansia berkaus biru yang sempat viral bukan pelaku.
- Penyelidikan: Dipimpin FBI bersama aparat setempat. Portal pengumpulan tips digital telah dibuka untuk publik.
- Konteks: Insiden terjadi di tengah iklim politik yang panas, memicu kecaman terhadap kekerasan politik dari berbagai kalangan.
Narasi Publik dan Imbauan
Insiden besar seperti ini seringkali memunculkan arus informasi yang berlapis, berisi klaim saksi, video amatir, dan spekulasi yang berkembang cepat.
UVU telah menghentikan sementara aktivitas kampus, sementara Turning Point USA menangguhkan agenda tur mereka. Unjuk rasa dan acara doa bersama mulai muncul di berbagai kota.
Di tengah duka dan kemarahan, narasi publik terbelah antara seruan untuk meredakan retorika kebencian dan desakan untuk memperketat keamanan acara-acara politik.