POSKOTA.CO.ID - Sabtu, 6 September 2025, menjadi hari yang penting bagi para investor emas di Indonesia. Berdasarkan data resmi Galeri 24 Pegadaian, harga emas Antam tercatat mengalami kenaikan signifikan. Untuk ukuran 1 gram, emas Antam dibanderol Rp2.124.000 dengan harga buyback di level Rp1.889.000.
Sementara itu, ukuran emas terkecil 0,5 gram dijual Rp1.114.000 dengan buyback Rp944.000. Adapun ukuran menengah, seperti emas 5 gram, mencapai Rp10.385.000 dengan buyback Rp9.446.000.
Fenomena ini menandakan bahwa tren investasi emas batangan masih memiliki daya tarik kuat di tengah dinamika ekonomi nasional maupun global.
Baca Juga: Insiden Bus TransJakarta Tabrak Toko di Jaksel, Satu Orang Luka
Rincian Harga Emas Antam di Pegadaian 6 September 2025
Berikut daftar harga emas Antam di Pegadaian per Sabtu, 6 September 2025:
- 0,5 gram: Rp1.114.000 | Buyback Rp944.000
- 1 gram: Rp2.124.000 | Buyback Rp1.889.000
- 2 gram: Rp4.185.000 | Buyback Rp3.778.000
- 3 gram: Rp6.252.000 | Buyback Rp5.668.000
- 5 gram: Rp10.385.000 | Buyback Rp9.446.000
- 10 gram: Rp20.712.000 | Buyback Rp18.893.000
- 25 gram: Rp51.649.000 | Buyback Rp47.001.000
- 50 gram: Rp103.215.000 | Buyback Rp94.003.000
- 100 gram: Rp206.349.000 | Buyback Rp188.007.000
- 1.000 gram (1 kg): Rp2.061.904.000 | Buyback Rp1.870.812.000
Data tersebut memberikan gambaran jelas bagi masyarakat yang ingin menjadikan emas Antam sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang.
Perbedaan Harga Jual dan Buyback
Salah satu aspek penting dalam investasi emas adalah memahami perbedaan harga jual dan harga buyback.
- Harga jual adalah harga yang berlaku saat masyarakat membeli emas di Pegadaian atau Galeri 24.
- Harga buyback adalah harga yang ditawarkan Pegadaian saat emas dijual kembali.
Selisih ini menjadi indikator keuntungan dan likuiditas. Semakin kecil selisih harga, semakin menguntungkan bagi investor karena potensi margin lebih tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Harga emas Antam di Indonesia tidak berdiri sendiri, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor global maupun domestik.
- Harga emas dunia
Emas global diperdagangkan di bursa internasional, sehingga pergerakannya memengaruhi harga di Indonesia. - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS
Melemahnya rupiah biasanya mendorong harga emas domestik naik, karena pembelian emas internasional menggunakan dolar. - Permintaan dalam negeri
Meningkatnya minat masyarakat untuk membeli emas, baik untuk investasi maupun perhiasan, ikut menopang harga. - Stabilitas ekonomi global
Ketidakpastian ekonomi, konflik geopolitik, dan inflasi sering membuat investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Dari sudut pandang investor maupun masyarakat biasa, emas memiliki makna lebih dari sekadar komoditas. Bagi banyak keluarga, emas adalah simbol tabungan aman yang bisa diwariskan. Seorang ibu rumah tangga mungkin membeli emas gram demi gram untuk disimpan sebagai jaring pengaman keluarga.
Bagi generasi muda, emas menjadi instrumen investasi sederhana namun likuid, mudah dijual kembali ketika ada kebutuhan mendesak. Sementara bagi investor profesional, emas adalah cara cerdas untuk diversifikasi portofolio dan melindungi nilai aset dari inflasi.