POSKOTA.CO.ID - Pada perdagangan terakhir, harga emas internasional tercatat di kisaran US$3.589 per troy ounce. Posisi ini dianggap sebagai momentum penting karena berada dekat dengan level resistensi di sekitar US$3.600–3.700.
Jika tekanan terhadap dolar AS semakin mereda, analis memperkirakan emas dapat terus melaju hingga menyentuh level tersebut.
Bagi banyak pelaku pasar, emas tetap menjadi pilihan ketika risiko ketidakpastian global meningkat. Situasi perang dagang, ketegangan geopolitik, dan perubahan arah kebijakan moneter global menjadi faktor pendorong utama tren bullish emas.
Faktor Global yang Memengaruhi Harga Emas
1. Kebijakan Federal Reserve
Data ketenagakerjaan AS yang melemah memberikan sinyal bahwa The Fed kemungkinan mempertahankan kebijakan dovish. Artinya, suku bunga tidak akan naik dalam waktu dekat, bahkan berpotensi turun. Kondisi ini biasanya menguntungkan harga emas karena melemahkan daya tarik dolar AS.
2. Statistik Ekonomi AS
Penurunan data ekonomi lain seperti inflasi inti dan indeks manufaktur ikut mendukung pergerakan emas. Investor cenderung mengalihkan portofolio ke aset aman, dan emas menjadi pilihan utama.
3. Ramalan Jangka Menengah
Menurut proyeksi Goldman Sachs, harga emas berpotensi menembus US$4.000 per troy ounce pada 2026. Prediksi ini bukan sekadar spekulasi, melainkan berdasarkan tren permintaan dari bank sentral dunia serta investor institusional yang semakin memperkuat cadangan emas mereka.
Perkiraan Harga Emas Pegadaian 6 September 2025
Mengacu pada perkembangan pasar 5 September, harga emas di Indonesia diperkirakan masih bergerak positif. Berikut estimasi harga dari beberapa produk populer:
- Antam: Rp 2.130.000 – Rp 2.135.000 per gram
(berpotensi stabil atau sedikit meningkat dibanding Rp 2.126.000) - UBS: Rp 2.055.000 – Rp 2.060.000 per gram
(ada ruang kenaikan tipis) - Galeri24: Rp 2.037.000 – Rp 2.042.000 per gram
(tren penguatan moderat)
Untuk harga buyback, selisih masih diperkirakan sekitar Rp 150.000–Rp 160.000 per gram dari harga jual. Selisih ini mencerminkan spread wajar yang berlaku di pasar domestik.
Strategi Bagi Investor
1. Perspektif Jangka Pendek
Investor perlu berhati-hati terhadap kemungkinan koreksi kecil akibat aksi ambil untung. Kenaikan beruntun dalam beberapa hari terakhir bisa memicu pasar melakukan penyesuaian.
2. Perspektif Jangka Panjang
Prospek emas masih kuat menuju tren bullish. Strategi akumulasi bertahap saat harga stabil bisa menjadi langkah bijak untuk menghadapi potensi lonjakan jangka menengah hingga panjang.
3. Faktor Eksternal yang Harus Dipantau
- Data ekonomi AS: Ketenagakerjaan, inflasi, dan pertumbuhan GDP.
- Kebijakan moneter The Fed: Perubahan suku bunga sangat memengaruhi harga emas.
- Situasi geopolitik global: Konflik atau ketidakpastian politik dapat mendorong minat terhadap emas sebagai safe haven.