Bagi Bobotoh, pemain asing bukan hanya pekerja profesional, tetapi bagian dari keluarga besar Persib. Mereka dilihat sebagai teladan, inspirasi, bahkan figur yang bisa menyatukan komunitas.
Contoh sederhana adalah ketika Wander Luiz mengunjungi sekolah sepak bola lokal di Bandung. Interaksi seperti ini memberi harapan baru bagi anak-anak yang bercita-cita menjadi pemain profesional.
Hal lain yang menarik, pemain asing juga sering menjadi jembatan budaya. Misalnya, ketika Marc Klok berbagi cerita tentang Belanda, atau Ciro Alves mengenalkan musik Brasil kepada rekan setim. Nilai kemanusiaan inilah yang sering luput dari sorotan media.
Keberadaan pemain asing di Persib Bandung musim 2025/2026 memberikan warna baru dalam perjalanan Maung Bandung. Mereka bukan hanya datang untuk bermain, tetapi juga membawa nilai, semangat, dan inspirasi.
Dari Marc Klok yang menjadi motor permainan, Ciro Alves yang menjadi ujung tombak, Daisuke Sato yang kokoh di lini pertahanan, hingga Wander Luiz yang berbahaya di depan gawang, semuanya membentuk sebuah harmoni. Tantangan tentu ada, mulai dari adaptasi budaya hingga iklim, tetapi justru itulah yang membuat perjalanan mereka semakin berarti.
Bagi para Bobotoh, para pemain asing ini adalah bagian dari cerita panjang Persib Bandung. Cerita tentang perjuangan, kebersamaan, dan mimpi untuk terus berada di puncak sepak bola Indonesia.