Namun sekitar pukul 23.30 WIB, aparat mulai merangsek ke kawasan kampus dan menembakkan gas air mata secara membabi buta ke arah gerbang hingga masuk ke area dalam.
Akibatnya, 69 mahasiswa dilaporkan terkapar. Relawan medis dan satpam kampus turut menjadi korban. Situasi makin parah karena akses ambulans terhambat.
Baca Juga: Kesbangpol Jakarta Ingatkan Tidak Terprovokasi Ajakan Kericuhan saat Demo
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rocmawan menyampaikan bahwa langkah aparat merupakan bagian dari patroli gabungan skala besar pasca-unjuk rasa yang dinilai anarkis.
“Patroli gabungan ini merupakan upaya pencegahan agar tidak terjadi aksi-aksi yang dapat mengganggu ketertiban umum,” ujar Kombes Hendra.