Mabes Polri Buka Suara soal Penjarahan Massal Rumah Pejabat

Senin 01 Sep 2025, 17:51 WIB
Tangkap layar rumah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni yang digeruduk massa dan isi rumah porak-poranda. (Sumber: Istimewa)

Tangkap layar rumah anggota DPR RI, Ahmad Sahroni yang digeruduk massa dan isi rumah porak-poranda. (Sumber: Istimewa)

KEBAYORAN BARU, POSKOTA.CO.ID - Mabes Polri memberikan tanggapan terkait aksi penjarahan yang menimpa sejumlah rumah pejabat negara, termasuk milik Menteri Keuangan Sri Mulyani, pada akhir Agustus 2025.

Saat ini pihak kepolisian masih mengumpulkan data untuk mengetahui sejauh mana dampak dari insiden tersebut.

"Inventarisasi sudah dilakukan oleh polda-polda, dan sekarang sedang dalam tahap konsolidasi," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, kepada awak media saat ditemui di Mabes Polri, Senin, 1 September 2025.

Namun, Trunoyudo belum menjelaskan secara rinci mengenai strategi pengamanan, termasuk jumlah personel yang dikerahkan untuk mengamankan kediaman para pejabat negara. Ia hanya menegaskan bahwa proses penyelidikan masih terus berlangsung.

Baca Juga: Polres Jakarta Selatan Masih Selidiki Penjarahan Rumah Eko Patrio

"Perkembangannya nanti akan terlihat dari hasil penyidikan di lapangan. Itu yang bisa kami sampaikan untuk sementara ini," katanya.

Sebelumnya, gelombang penjarahan mulai terjadi setelah aksi demonstrasi besar terkait sorotan publik terhadap tunjangan DPR yang dinilai berlebihan serta kasus tewasnya pengemudi ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan, yang terlindas kendaraan taktis Brimob.

Dalam kerusuhan tersebut, beberapa rumah pejabat menjadi sasaran amuk massa.

Rumah anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni di Jakarta Utara menjadi salah satu yang pertama dijarah.

Setelah itu, kediaman milik anggota DPR sekaligus publik figur Uya Kuya dan Eko Patrio juga diserang massa.

Bahkan, tidak ketinggalan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani juga turut menjadi target dalam aksi penjarahan sekelompok orang tak dikenal.


Berita Terkait


News Update