POSKOTA.CO.ID - BEM SI Kerakyatan memastikan tidak akan melakukan aksi unjuk rasa pada Senin, 1 September 2025, di Jakarta.
Keputusan itu diumumkan langsung oleh Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, yang menilai situasi di lapangan kurang mendukung.
"Untuk wilayah Jakarta, karena melihat kondisi yang sangat buruk, kami memastikan kami tidak turun hari ini," ungkap Ikram dalam pernyataannya yang viral di media sosial.
Meskipun batal turun ke jalan, Ikram menegaskan bahwa BEM SI Kerakyatan masih akan terus memantau dinamika sosial-politik yang berkembang selama sepekan ke depan.
Baca Juga: Viral Foto Black Mamba Diduga di Rumah Ahmad Sahroni, Ternyata Hoaks dari Ledakan Beirut
Hal itu dilakukan agar tuntutan mahasiswa tetap bisa disampaikan secara efektif tanpa menimbulkan risiko berlebihan.
Berbeda dengan sikap BEM SI Kerakyatan, Koordinator Aliansi BEM SI, Muzammil Ihsan, menegaskan bahwa aksi demonstrasi tetap dilaksanakan pada Selasa, 2 September 2025.
"Kita enggak hari ini, tapi Selasa (2 September 2025)," tegas Ihsan.
Aksi ini akan menjadi kelanjutan dari gerakan besar bertajuk Indonesia (C)emas 2025 yang digelar pada 28 Juli lalu.
Baca Juga: Tuntutan Demo BEM SI 2 September 2025 Apa Saja? Simak Poin Pentingnya Usai Resmi Tunda Aksi Hari Ini
Kala itu, ribuan mahasiswa dari berbagai daerah berkumpul di Jakarta menyuarakan 11 poin tuntutan kepada pemerintah.
11 Tuntutan Mahasiswa dalam Aksi Indonesia Cemas 2025
Dalam aksi sebelumnya, mahasiswa menyoroti berbagai isu strategis nasional, mulai dari demokrasi hingga pengelolaan sumber daya negara. Tuntutan tersebut meliputi:
- Penolakan politisasi sejarah dan pengaburan fakta demi kepentingan elit.
- Peninjauan pasal bermasalah dalam RUU dengan melibatkan publik secara lebih luas.
- Keterbukaan pemerintah dalam perjanjian bilateral agar tidak merugikan ekonomi nasional.
- Audit izin pertambangan serta penindakan terhadap praktik pertambangan ilegal.
- Pembatalan pembangunan lima batalion baru di Aceh serta transparansi jumlah pasukan organik sesuai MoU Helsinki.
- Penolakan pembangunan pengadilan militer di Universitas Riau maupun kampus lain.
- Pencabutan UU TNI dan penghentian intimidasi terhadap masyarakat sipil.
- Kebebasan hukum bagi mahasiswa yang berstatus tersangka karena demonstrasi.
- Penolakan promosi LGBT serta dorongan regulasi yang sejalan dengan nilai agama dan budaya.
- Penolakan praktik dwifungsi jabatan sipil dan militer yang dinilai mengganggu profesionalisme birokrasi.
- Pengesahan RUU Perampasan Aset sebagai instrumen pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Daftar Korban Jiwa dalam Demo Ricuh di Indonesia, Mahasiswa hingga Pengemudi Ojek Online
Aksi Lanjutan Bertajuk Indonesia Cemas Jilid II 2025
Aliansi BEM SI kini bersiap menggelar aksi susulan dengan tajuk Indonesia (C)emas Jilid II 2025.
Gelombang demonstrasi mahasiswa diprediksi akan kembali menyita perhatian publik karena isu yang diangkat menyentuh berbagai aspek fundamental.
Mulai dari demokrasi, supremasi hukum, pertahanan sipil, hingga pengelolaan sumber daya alam, semua menjadi sorotan utama mahasiswa.
Tekanan publik terhadap pemerintah pun semakin meningkat, menandakan bahwa suara mahasiswa masih menjadi bagian penting dalam dinamika demokrasi Indonesia.