Untuk mempercepat penanganan korban, Dinkes DKI mengerahkan 24 unit ambulans dan tenaga kesehatan yang terdiri dari 7 dokter, 59 perawat, serta 7 pengemudi ambulans.
Seluruh armada ditempatkan di titik-titik strategis yang dekat dengan lokasi konsentrasi massa, seperti Senen, Kwitang/Mako Brimob, Tugu Tani, Otista, Slipi, DPR/MPR, Tanjung Priok, hingga kawasan Gelora Bung Karno (GBK).
Ani menegaskan bahwa tenaga kesehatan juga diingatkan untuk selalu mengutamakan keselamatan diri. Petugas diwajibkan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti helm dan kacamata pelindung.
Baca Juga: Legislator Jakarta Hardiyanto Kenneth Santuni Keluarga Affan Kurniawan
"Ini menjadi wujud komitmen kami dalam menjaga pelayanan kesehatan dan memastikan seluruh korban mendapat penanganan medis dengan cepat, aman, dan tepat," ujarnya.
Pemprov DKI Jakarta menegaskan akan terus melakukan evaluasi dan menambah dukungan medis apabila situasi unjuk rasa berlanjut.
Upaya ini bertujuan agar seluruh korban dapat tertangani dengan baik tanpa mengganggu layanan kesehatan publik di fasilitas umum lainnya.
Dengan langkah sigap ini, Pemprov DKI menunjukkan komitmen menjaga stabilitas layanan kesehatan masyarakat, sekaligus melindungi para tenaga medis yang berada di garis depan.