Antisipasi Demo 28 Agustus 2025, KAI Commuter Pertimbangkan Penutupan Jalur KRL Tanah Abang–Palmerah

Kamis 28 Agu 2025, 08:43 WIB
KAI Commuter Siapkan Skenario: Layanan KRL Tanah Abang–Palmerah Bisa Ditutup Akibat Demo 28 Agustus 2025 (Sumber: Pinterest)

KAI Commuter Siapkan Skenario: Layanan KRL Tanah Abang–Palmerah Bisa Ditutup Akibat Demo 28 Agustus 2025 (Sumber: Pinterest)

POSKOTA.CO.ID - Transportasi publik, terutama KRL Commuter Line, bukan sekadar sarana mobilitas. Setiap hari, jutaan warga Jabodetabek menggantungkan aktivitas kerja, pendidikan, dan kehidupan sosial mereka pada layanan kereta ini.

Namun, sistem transportasi yang kompleks ini juga sangat rentan terganggu oleh dinamika sosial, salah satunya aksi unjuk rasa berskala besar.

Pada Kamis, 28 Agustus 2025, Jakarta kembali menjadi pusat perhatian. Aksi unjuk rasa buruh yang dipusatkan di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, berpotensi memengaruhi kelancaran perjalanan Commuter Line, khususnya pada lintas Tanah Abang–Palmerah.

Menyadari potensi gangguan tersebut, KAI Commuter mengambil langkah strategis: rekayasa perjalanan, imbauan alternatif, hingga penguatan pengamanan.

Langkah ini bukan hanya soal menjaga jadwal kereta, tetapi juga tentang bagaimana sebuah layanan publik beradaptasi dengan kondisi sosial yang dinamis.

Baca Juga: 28 Agustus Memperingati Hari Apa? Ada Hari Power Rangers Sedunia

Rekayasa Jalur Rangkasbitung: Antisipasi Kondisi Tidak Kondusif

Menurut VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, jalur Rangkasbitung menjadi salah satu yang paling terdampak. Jika kondisi di lintas Tanah Abang–Palmerah tidak kondusif akibat demo, maka KAI Commuter akan menutup layanan perjalanan di jalur tersebut.

Sebagai gantinya, perjalanan Commuter Line Rangkasbitung hanya akan beroperasi hingga Stasiun Kebayoran atau Stasiun Palmerah, sebelum berbalik arah kembali menuju Serpong, Parungpanjang, dan Rangkasbitung.

Langkah ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi sebagian penumpang, namun dalam perspektif keselamatan, keputusan ini adalah bentuk tanggung jawab. Alih-alih memaksakan operasional di jalur yang berpotensi terganggu, KAI Commuter lebih memilih memastikan perjalanan tetap aman meski dengan keterbatasan.

Rekayasa Jadwal Perjalanan: Situasional di Sore dan Malam

KAI Commuter juga menyampaikan bahwa rekayasa perjalanan tidak hanya berlaku pada lintas Rangkasbitung, tetapi juga pada jadwal perjalanan sore hingga malam hari. Penyesuaian jadwal akan dilakukan secara situasional, tergantung kondisi di lapangan.

Imbauan kepada penumpang juga ditekankan:

  • Pengguna tujuan Serpong/Rangkasbitung diimbau untuk naik dan turun di Stasiun Kebayoran.
  • Pengguna tujuan Cikarang, Bogor, dan Tangerang disarankan menggunakan Stasiun Karet sebagai alternatif keberangkatan dan kedatangan.

Berita Terkait


News Update