Mau punya mobil, menikah, atau pensiun nyaman? Semua itu butuh strategi. Perencanaan keuangan membantu memecah impian besar menjadi target kecil yang lebih realistis.
Cara Memulai Perencanaan Keuangan yang Efektif
Kenali Kondisi Finansialmu
Catat semua pemasukan, pengeluaran, tabungan, hingga utang. Gunakan aplikasi pencatat keuangan agar lebih praktis.
Tentukan Tujuan Keuangan yang SMART
Buat target yang spesifik dan terukur, misalnya:
Baca Juga: 4 Investasi yang Cocok untuk Gen Z
- Dana darurat Rp30 juta dalam 1 tahun
- Liburan ke Jepang dengan tabungan Rp20 juta
- Lunas kartu kredit dalam 6 bulan
Susun Anggaran Bulanan Realistis
Gunakan metode 50/30/20 Rule:
- 50 persen kebutuhan pokok
- 30 persen keinginan
- 20 persen tabungan dan investasi
Lunasi Utang Konsumtif
Prioritaskan melunasi utang berbunga tinggi seperti kartu kredit agar arus kas lebih sehat.
Baca Juga: 3 Tips Investasi Emas untuk Biaya Pendidikan Anak
Bangun Dana Darurat
Simpan minimal 3–6 kali pengeluaran bulanan di instrumen yang mudah dicairkan.
Mulai Berinvestasi Sesuai Profil Risiko
Bagi pemula, mulailah dengan reksadana pasar uang atau deposito. Jika sudah lebih berpengalaman, bisa ke saham atau obligasi.
Evaluasi Secara Berkala
Tinjau kondisi keuanganmu tiap 3–6 bulan. Jika ada kendala, perbaiki strategi atau tambahkan sumber penghasilan.
Baca Juga: WASPADA! Ini 10 Ciri Investasi Bodong yang Perlu Diketahui
Perencanaan keuangan bukan hanya untuk orang berpenghasilan tinggi. Justru semakin muda kamu memulainya, semakin besar manfaatnya di masa depan.