POSKOTA.CO.ID - Inflasi merupakan ancaman nyata bagi daya beli masyarakat. Uang dengan nominal yang sama tidak lagi memiliki kekuatan membeli setara dengan sebelumnya.
Fenomena ini kerap diperparah oleh krisis global, pandemi, atau ketidakstabilan geopolitik.
Nah untuk menghadapi situasi tersebut, masyarakat perlu memahami aset yang mampu mempertahankan bahkan meningkatkan nilai kekayaan.
Berikut adalah 12 aset terbaik yang terbukti mampu melawan inflasi dan menjaga stabilitas finansial, dilansir dari kanal YouTube Jejolok.
Baca Juga: Cara Daftar BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir, Wajib Sebelum 28 Hari
1. Emas
Emas adalah simbol kekayaan yang diakui lintas generasi dan negara. Kelangkaannya membuat nilai emas cenderung stabil bahkan ketika mata uang mengalami depresiasi. Investasi emas dapat berupa emas batangan, koin emas, maupun emas digital. Emas batangan cocok untuk penyimpanan jangka panjang, sementara emas digital memberi fleksibilitas dalam transaksi cepat.
2. Properti
Tanah dan bangunan memiliki karakter unik karena jumlahnya terbatas sementara permintaan terus meningkat. Properti di lokasi strategis hampir selalu naik nilainya dari waktu ke waktu. Selain itu, properti juga dapat menghasilkan pendapatan pasif melalui sewa, sehingga tidak hanya menjaga nilai aset, tetapi juga memberi arus kas.
3. Saham Perusahaan Tangguh
Saham dari perusahaan besar yang memiliki fundamental kuat, terutama di sektor kebutuhan pokok, energi, atau teknologi, terbukti mampu mengimbangi inflasi. Perusahaan-perusahaan ini biasanya tetap bertahan meskipun krisis melanda, karena produknya tetap dibutuhkan masyarakat.
4. Reksa Dana dan ETF (Exchange Traded Fund)
Instrumen investasi kolektif ini memberi kemudahan bagi investor pemula yang ingin terdiversifikasi. ETF yang berbasis indeks inflasi atau komoditas tertentu bisa menjadi pelindung dari penurunan daya beli.
Baca Juga: Simak 2 Jenis Bantuan Sosial Pendidikan di 2025 dan Kriteria Penerimanya
5. Obligasi Inflasi (Inflation-Linked Bonds)
Beberapa negara mengeluarkan obligasi yang nilainya menyesuaikan dengan tingkat inflasi. Instrumen ini memberi jaminan bahwa nilai pokok dan bunga tetap memiliki daya beli yang relatif stabil.