Kemudian Irvian membelikan Noel satu unit motor Ducati Scrambler dengan pelat nomor B 4225 SUQ.
“IBM belikan dan kirim ke rumahnya, 1 Ducati off the road, mungkin maksudnya menutupi pembeli,” ujar Setyo.
Baca Juga: Profil Immanuel Ebenezer yang Kini Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Pernah Jadi Driver Ojol
Motor pemberian Irvian itu ditemukan menggunakan pelat palsu di rumah anak Noel dan kini telah disita oleh KPK.
“Motor ada di rumah anaknya, hari Kamis di antar ke kantor KPK,” ucapnya.
Selain itu, Noel juga meminta uang kepada Irvian sebesar Rp3 miliar. Bahkan Noel menyebut Irvian dengan sebutan ‘Sultan’.
Istilah tersebut mengambarkan bahwa Irvian sebagai pejabat yang paling memiliki banyak uang di Kementerian Ketenagakerjaan.
“IEG menyebut IBM sebagai ‘sultan’, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwas K3,” tuturnya.
KPK juga mengungkap dugaan pemerasan terjadi saat para pekerja atau buruh harus mengeluarkan biaya atas tarif sertifikasi K3 hingga Rp6.000.000. Padahal, biaya atas itu hanya sebesar Rp275.000.
Penerimaan uang dari selisih antara yang dibayarkan oleh para pihak yang mengurus penerbitan sertifikat K3 kepada perusahaan jasa K3 dengan biaya yang seharusnya (sesuai tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak/PNBP), mengalir ke beberapa pihak sejumlah Rp81 miliar.
Saat ini, baik Noel atau Irvian sudah ditetapkan sebagai tersangkan dan ditahan sejak 22 Agustus hingga 10 September 2025.