Pernyataan Viral Menteri Keuangan Sri Mulyani Sebut 'Guru Beban Negara', Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

Selasa 19 Agu 2025, 17:03 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Sumber: Dok/Kemenkeu RI)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Sumber: Dok/Kemenkeu RI)

POSKOTA.CO.ID - Pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri 2025 di Bandung, ITB pada Selasa, 7 Agustus 2025, tiba-tiba viral setelah beredar klip video yang diklaim menampilkan ia menyebut "guru beban negara".

Ungkapan tersebut langsung memicu gelombang reaksi di media sosial, terutama di platform X (Twitter), hingga menjadikan kata "Guru" trending topic pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Namun, setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata Sri Mulyani tidak pernah mengucapkan frasa "guru beban negara" dalam pidato aslinya.

Rekaman lengkap menunjukkan bahwa konteks pembicaraannya adalah tentang efisiensi anggaran pendidikan, termasuk pembahasan gaji dan tunjangan guru serta dosen. Lantas, bagaimana cerita sebenarnya di balik kontroversi ini?

Baca Juga: PPG 2025 Dorong Guru Adaptif, TaRL Jadi Solusi Pembelajaran Sesuai Kemampuan Siswa

Faktanya, Sri Mulyani justru menegaskan komitmen pemerintah dalam memenuhi alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan, meski sedang dilakukan penghematan belanja negara.

Ia juga menyoroti tantangan dalam pengelolaan tunjangan kinerja dosen, yang menjadi bagian dari diskusi kebijakan fiskal. Sayangnya, potongan video yang beredar telah memelintir konteksnya, memicu kesalahpahaman publik.

Konteks Sebenarnya: Pembahasan Anggaran Pendidikan

Dalam pidatonya, Sri Mulyani membahas alokasi anggaran pendidikan, termasuk gaji dan tunjangan kinerja guru serta dosen. Ia menekankan bahwa pemerintah tetap berkomitmen memenuhi 20 persen anggaran pendidikan dari APBN, meski sedang melakukan efisiensi belanja negara.

"Belanjanya mulai dari gaji sampai tunjangan kinerja. Banyak yang di media sosial mengatakan kalau menjadi guru atau dosen tidak dihargai karena gajinya kecil," ujar Sri Mulyani.

Ia juga menjelaskan tantangan dalam pengelolaan tunjangan kinerja dosen, apakah diberikan secara otomatis atau berbasis capaian. "Ini salah satu tantangan keuangan negara, apakah ini harus semua keuangan negara atau ada partisipasi masyarakat," tambahnya.

Baca Juga: Cek Daftar Lengkap! Begini Tanda-Tanda Kelulusan UKPPPG 2025 untuk Guru Peserta PPG

Anggaran Pendidikan 2025 Tetap Prioritas


Berita Terkait


News Update