PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Momentum perayaan Hari Kemerdekaan RI yang ke-80 tahun, masyarakat di tiap kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten, melakukan berbagai kegiatan, salah satunya karnaval.
Seperti di Kecamatan Menes, Pandeglang, ribuan masyarakat di wilayah itu, menyaksikan acara karnaval yang digelar selepas upacara peringatan HUT ke-80 RI.
Berbagai pernak-pernik yang dibawakan oleh para peserta karnaval dari tiap desa di Kecamatan Menes, Pandeglang, memeriahkan Hari Kemerdekaan RI tersebut.
Di tengah-tengah keramaian karnaval yang dipusatkan di Jalan Raya Alun-alun Kecamatan Menes itu, terlihat sebuah ornamen tikus berdasi berukuran besar yang dibawa para peserta karnaval yang cukup menyita perhatian.
Baca Juga: Bupati Pandeglang Dikritik soal Polemik Sampah, Dinilai Lempar Batu Sembunyi Tangan
Ornamen tikus berdasi berwarna hitam pekat itu, duduk di atas kursi dan didorong dengan menggunakan gerobak oleh para peserta karnaval.
Pada bagian perut tikus berdasi itu, terdapat tulisan angka 'Rp40 M' dan di bawahnya 'Runtah' (sampah).
Nampaknya, tulisan Rp40 M dan Runtah tersebut, merupakan sindiran terhadap Pemkab Pandeglang, yang saat ini telah menjalin kerja sama penampungan penampungan sampah dari Kota Tangsel, yang nilainya mencapai Rp40 miliar.
Tak hanya sebatas sindiran, hal itu juga bentuk protes warga melalui ornamen yang dijajakan dalam karnaval 17 Agustus 2025 ini.
Ornamen tikus berdasi itu, paling mencolok dan menjadi sorotan warga yang menyaksikan karnaval. Bahkan, ada dua peserta yang mengenakan topeng tikus, berkostum jas hitam, dan membawa koper bertuliskan 'Uang Rakyat'.
Di antara mereka, ada pria dan wanita yang mengenakan tanda pengenal bertuliskan Dewi dan Iing, yang merupakan nama panggilan Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.
Diketahui, polemik sampah di Pandeglang sedang santer dibicarakan oleh setiap kalangan. Sebab, Pemkab Pandeglang menjalin kerja sama menampung sampah dari dua kabupaten/kota di Banten.
Baca Juga: Pandeglang Bakal Tampung Sampah dari Tangsel, Bupati Dewi Setiani Kembali Didemo Warganya
Yang saat ini sedang berjalan, yaitu sampah dari Kabupaten Serang, yang ditampung di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong dan akan menampung sampah dari Kota Tangsel.
Proses kerja sama penampungan sampah dengan Kota Tangsel sudah dilakukan, dan tinggal menunggu kiriman sampah dari Tangsel untuk ditampung di TPA Bangkonol, dengan estimasi sebanyak 500 ton per hari.
Sehingga, isu sampah itu menjadi tema sentral yang diangkat sejumlah peserta karnaval 17 Agustus. Para peserta juga mengarak sebuah gunung sampah dan keranda mayat.
"Jangan beri makan bumi-ku dengan sampah," tulis peserta karnaval dalam keranda mayat itu.
"Runtah bangkonol," ucap salah seorang peserta karnaval yang mendorong ornamen tikus berdasi itu.