PANDEGLANG, POSKOTA.CO.ID - Perusahaan Daerah Pandeglang Berkah Maju (PD PBM), saat ini tengah mengembangkan pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di TPA Bangkonol, Kecamatan Koroncong, Pandeglang.
Hasil olahan sampah tersebut, menjadi bahan bakar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sehingga, selain mampu mengurangi penumpukan sampah di TPA, juga mampu menekan pemanasan global dan adanya pengurangan emisi gas karbon yang dihasilkan pembakaran PLTU.
Manajer Umum PD PBM Pandeglang, Supriatna mengatakan, saat ini pihaknya terus berupaya melakukan pengolahan sampah sebagai upaya mengurangi adanya timbulan sampah di TPA Bangkonol, dengan cara mengolah sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat.
"Produksi BBJP saat ini baru 1 ton per hari. Untuk hasil produksi 1 ton per hari itu, membutuhkan setidaknya 7 sampai 15 ton sampah per hari,” ungkapnya di Kantor PD PBM Pandeglang, Rabu, 30 Juli 2025.
Baca Juga: Pandeglang Resmi Tampung Sampah dari Tangsel
Dikatakannya, untuk ke depannya pihaknya akan melakukan penambahan kapasitas mesin pengolahan sampah, sehingga timbunan sampah di TPA Bangkonol akan terus berkurang.
“Untuk ke depannya kami akan melakukan penambahan kapasitas mesin sehingga produksi BBJP semakin meningkat dan timbulan sampah menjadi berkurang," katanya.
Sementara, pakar dari Indonesian Life Cycle Assessment Network, Kiman Siregar mengatakan, pengolahan sampah menjadi biomassa seperti BBJP yang dilakukan oleh PD PBM, ternyata mempunyai dampak yang signifikan terhadap pengurangan pemanasan global atau pengurangan emisi gas karbon yang ditimbulkan dengan adanya co-firing batubara di PLTU.
Pria yang aktif di BRIN Puspiptek Serpong Tangerang itu, juga menjelaskan, penggunaan BBJP atau biomassa sebagai co-firing PLTU, yang mampu mengurangi emisi gas karbon atau mengurangi polusi.
Baca Juga: Sampah Jakarta 7.700 Ton per Hari, Pemprov Bangun 4 PLTSa
"Misalnya, produksi per KWH yang bahan bakarnya menggunakan batu bara, akan menghasilkan zat emisi karbon sebesar satu kilogram," ujarnya.