Banyak investor pemula menyimpan emas sembarangan di rumah, sehingga rawan dicuri. Penyimpanan yang aman sangat penting untuk melindungi aset.
Cara menghindari:
- Simpan emas di brankas rumah atau deposit box bank.
- Gunakan layanan tabungan emas resmi di pegadaian atau bank yang diawasi OJK.
- Meski ada biaya sewa, keamanan jauh lebih penting daripada risiko kehilangan emas.
Baca Juga: Resep Spaghetti di Grow a Garden, Intip Bahan dan Cara Memasaknya di Sini!
3. Tidak Mengecek Legalitas Penjual
Era digital mempermudah jual beli emas online, tapi banyak kasus penipuan emas bodong.
Kesalahan pemula biasanya tergiur harga murah tanpa memastikan legalitas penjual.
Cara menghindari:
- Beli dari sumber terpercaya seperti pegadaian, bank, toko emas resmi.
- Pastikan perusahaan terdaftar di OJK, memiliki NPWP, dan badan hukum jelas.
- Hindari transfer ke rekening pribadi penjual yang tidak jelas.
4. Tidak Membandingkan Harga
Banyak investor terburu-buru membeli emas karena FOMO atau harga diprediksi naik.
Padahal harga emas fluktuatif harian, dan mark up tiap toko bisa berbeda cukup besar.
Cara menghindari:
- Bandingkan harga emas di beberapa penjual resmi.
- Cek harga resmi di website pegadaian sebelum membeli.
- Gunakan strategi buy low, sell high: beli saat harga turun, jual saat harga naik.
5. Tidak Menentukan Tujuan dan Strategi Investasi
Emas adalah instrumen jangka menengah hingga panjang. Kesalahan fatal adalah membeli lalu panik menjual saat harga turun, atau membeli saat harga sudah tinggi.
Cara menghindari:
- Tentukan tujuan investasi: dana darurat, jangka panjang, atau masa tua.
- Simpan emas minimal 2 tahun untuk keuntungan optimal.
- Pantau harga emas dan berita ekonomi untuk memutuskan waktu beli dan jual yang tepat.
Investasi emas bisa menguntungkan jika dilakukan dengan strategi yang tepat.