POSKOTA.CO.ID - Nama Mpok Alpa sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Perempuan dengan nama asli Nurul Qomaril Arifin ini dikenal dengan gaya bicara ceplas-ceplos, celetukan kocak, dan ekspresi natural yang mengundang gelak tawa.
Namun, di balik sorot lampu panggung dan layar kaca, ternyata Mpok Alpa menyimpan cerita yang penuh perjuangan: ia berjuang melawan kanker payudara.
Banyak orang mungkin hanya melihat sisi kocak dan menghibur dari sosoknya, namun sedikit yang tahu bahwa di balik itu semua, ada tekad kuat, rasa tanggung jawab, dan semangat hidup luar biasa yang ia pelihara hingga akhir hayat.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi Tekankan Makna HUT ke-80 RI
Perjalanan Karier Mpok Alpa: Dari Warung ke Layar Televisi
Sebelum dikenal publik, Mpok Alpa bukanlah siapa-siapa. Ia hanyalah seorang ibu rumah tangga sederhana yang berjualan di warung. Namun, takdir berkata lain. Bakat humornya yang natural menarik perhatian banyak orang, hingga akhirnya ia diajak bergabung dalam dunia hiburan.
Keberhasilan Mpok Alpa di dunia hiburan tidak datang dalam sekejap. Ia harus melalui proses panjang, penuh kerja keras, dan pembuktian diri. Dari sinilah masyarakat mengenal sosok yang sederhana, jujur, dan tulus, namun mampu membuat siapa pun tertawa lepas.
Ketenarannya menjadi bukti bahwa hiburan sejati lahir dari kejujuran hati. Mpok Alpa tidak pernah berusaha untuk dibuat-buat, semua yang ia hadirkan begitu mengalir.
Perjuangan Melawan Kanker Payudara
Di puncak popularitasnya, Mpok Alpa menerima cobaan besar. Ia didiagnosis mengidap kanker payudara. Penyakit ini bukan hanya menyerang fisik, tetapi juga mental, terutama bagi seseorang yang sehari-hari dikenal sebagai penghibur.
Namun, alih-alih larut dalam kesedihan, Mpok Alpa memilih untuk tetap aktif bekerja. Ia percaya bahwa dengan terus bergerak, tubuh dan pikirannya akan lebih kuat.
Suaminya, Aji Darmaji, mengungkapkan bahwa Mpok Alpa tidak ingin penyakitnya diketahui banyak orang. Bukan karena malu, melainkan karena ia tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.
“Intinya almarhumah enggak mau nyusahin orang, enggak mau jadi beban pikiran orang juga,” ungkap Aji.