Baca Juga: Bupati Bogor Lantik 7 Pejabat Eselon II
"Terkait keamanan mekanisme airdrop, TNI telah melakukan uji coba sebelumnya. Setiap paket yang dijatuhkan menggunakan parasut dengan bobot sekitar 100 hingga 200 kwintal, sehingga akan turun perlahan dan aman bagi masyarakat Palestina. Durasi pelaksanaan airdrop akan menyesuaikan situasi dan kondisi di lapangan," ucap Kiai Noor.
Kiai Noor mengatakan, pengiriman lewat airdrop dipilih Pemerintah Indonesia untuk menjangkau wilayah yang sulit ditembus jalur darat akibat blokade yang diberlakukan Israel.
“Penggunaan mekanisme airdrop ini tidak mudah karena memerlukan koordinasi ketat dan persiapan khusus. Namun, mau bagaimana lagi, jalur darat sulit dijangkau, sementara kondisi di sana sudah sangat parah. Apalagi, kasus kelaparan meningkat tajam,” katanya.
Baca Juga: Update Jadwal Penyaluran Bansos KJP Plus Tahap 2 Tahun 2025, Cek Alur Pencairannya
Kiai Noor juga menegaskan, pihaknya BAZNAS akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Indonesia terkait perizinan, keamanan jalur, hingga penentuan titik jatuh yang aman agar bantuan benar-benar sampai ke warga Paletina dengan utuh dan aman, tanpa terhalang situasi di lapangan.
“Kami berharap bantuan yang dikirim melalui jalur udara pada 17–20 Agustus 2025 ini berjalan lancar, menjadi momen kebersamaan Indonesia dengan rakyat Palestina di hari kemerdekaan. Terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat Indonesia yang terus memperhatikan nasib saudara-saudara kita yang ada di Gaza. Kami juga mengapresiasi masyarakat Indonesia yang mempercayakan penyaluran bantuan melalui BAZNAS,” ucapnya. (Ril)