Inilah Kendaraan untuk Menggapai Kekayaan Menurut Timothy Ronald, Simak Penjelasannya

Senin 11 Agu 2025, 15:48 WIB
Ilustrasi uang. (Sumber: PxHere)

Ilustrasi uang. (Sumber: PxHere)

POSKOTA.CO.ID – Investor Timothy Ronald mengungkapkan pandangannya soal perbedaan fundamental antara uang fiat dan Bitcoin.

Ia menggunakan analogi mobil untuk menggambarkan mengapa Bitcoin menurutnya jauh lebih unggul dibandingkan uang konvensional.

"Lu bayangin, ya, buat orang-orang ekonom-ekonomi gobl*k yang enggak paham ini. Gua kasih sederhana, ya. Mobil ada dua tipe mobil. Ada mobil yang setiap kali dia naik jalan 100 kilo, dia mundur lagi 15 kilo. Ada mobil satunya, setiap kali dia jalan 100 kilo, dia tambah jauh lagi 30 kilo. Lu pilih mobil yang mana?" ujarnya, dikutip dari kanal YouTube miliknya.

Menurut Timothy, pilihan tentu akan jatuh pada mobil kedua. Dan di sinilah ia menegaskan perumpamaannya: uang fiat adalah mobil pertama, sedangkan Bitcoin adalah mobil kedua.

Baca Juga: Pentingnya Upgrade Skill Menurut Timothy Ronald, Simak Penjelasannya

Timothy menilai uang fiat memiliki kelemahan mendasar karena nilainya terus tergerus inflasi, sementara Bitcoin justru memiliki potensi pertumbuhan nilai yang tinggi.

"Uang fiat lu itu mobil yang pertama, Bitcoin mobil yang kedua. Lu masih bilang scam, masih bilang enggak percaya, lu otaknya memang bodoh. Menurut gua, ini masih sangat early, ya. Bitcoin tuh aset kelima di dunia."

Ia menambahkan bahwa dunia sudah memahami bahwa nilai sebuah aset ditentukan oleh dua hal utama: scarce (langka) dan desirable (diinginkan).

Timothy memberi contoh aset yang nilainya cenderung naik karena kelangkaan dan permintaan tinggi.

Baca Juga: Memahami Return on Capital: Indikator Penting dalam Analisis Bisnis Menurut Timothy Ronald

"Gua beli jam ini, ya, ini keluar toko itu sudah naik harganya, lebih berharga dibanding lu nabung deposito. Lu bagusan beli jam tangan mewah, lu bagusan beli lukisan mewah, lu bagusan beli lukisannya Affandi dibanding lu nabung saham Indonesia."

Menurutnya, jam tangan mewah atau karya seni terkenal seperti lukisan Affandi adalah contoh nyata aset yang nilainya bisa naik seiring waktu. Alasannya sederhana: barang tersebut sulit didapat dan diinginkan banyak orang.

Meski saham sering dianggap sebagai instrumen investasi yang menguntungkan, Timothy melihatnya memiliki kelemahan yang mirip dengan uang fiat.

"Sedangkan saham tuh sama persis kayak fiat, bisa dicetak lagi. Yang kaya siapa? Emiten-nya sama yang punya saham dari awal. Karena semua saham publik yang beredar itu bisa dibikin lagi."

Baca Juga: Jangan Takut Memulai dari Nol, Begini Motivasi dari Timothy Ronald

Ia juga menyinggung peran manajemen perusahaan dalam melakukan corporate action yang dapat memengaruhi jumlah saham di pasar.

"Mereka punya fiduciary duty sebagai manajemen ketika banyak yang beli sahamnya untuk melakukan yang namanya corporate action."


Berita Terkait


News Update