Menurutnya, jam tangan mewah atau karya seni terkenal seperti lukisan Affandi adalah contoh nyata aset yang nilainya bisa naik seiring waktu. Alasannya sederhana: barang tersebut sulit didapat dan diinginkan banyak orang.
Meski saham sering dianggap sebagai instrumen investasi yang menguntungkan, Timothy melihatnya memiliki kelemahan yang mirip dengan uang fiat.
"Sedangkan saham tuh sama persis kayak fiat, bisa dicetak lagi. Yang kaya siapa? Emiten-nya sama yang punya saham dari awal. Karena semua saham publik yang beredar itu bisa dibikin lagi."
Baca Juga: Jangan Takut Memulai dari Nol, Begini Motivasi dari Timothy Ronald
Ia juga menyinggung peran manajemen perusahaan dalam melakukan corporate action yang dapat memengaruhi jumlah saham di pasar.
"Mereka punya fiduciary duty sebagai manajemen ketika banyak yang beli sahamnya untuk melakukan yang namanya corporate action."