Tak sedikit netizen yang memberikan tanggapan kritis terhadap kualitas visual dan narasi film ini. Menanggapi hal tersebut, Toto Soegriwo memberikan respons melalui unggahan di akun Instagram pribadinya.
"Senyumin aja. Komentator lebih pandai dari pemain. Banyak yang mengambil manfaat juga kan? Postingan kalian jadi viral kan?" tulisnya.
Pernyataan tersebut menuai beragam reaksi, dengan sebagian netizen menganggapnya sebagai bentuk defensif, sementara yang lain melihatnya sebagai sindiran terhadap kritik yang terlalu dini.
Sinopsis dan Tema Kebangsaan
Trailer "Merah Putih: One For All" telah diunggah di kanal YouTube Perfiki TV, CGV Kreasi, dan Historika Film. Dalam deskripsi unggahan, film ini diklaim sebagai "film animasi pertama bertema kebangsaan".
Kisahnya berlatar di sebuah desa yang tengah bersiap menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Sekelompok anak terpilih sebagai "Tim Merah Putih" bertugas menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus. Namun, bendera tersebut hilang secara misterius, memicu petualangan mereka untuk menyelamatkannya.
Film ini mengusung pesan persatuan dalam keberagaman, di mana setiap anggota tim berasal dari latar budaya berbeda namun bersatu demi misi yang sama.
Perbandingan dengan "Jumbo" dan Prospek Film
Sejumlah netizen membandingkan kualitas animasi "Merah Putih: One For All" dengan "Jumbo", film animasi karya Ryan Adriandhy yang sebelumnya viral dan dipuji karena kualitas grafis dan ceritanya.
Meski mendapat kritik, antusiasme publik terhadap film ini tetap tinggi, terutama karena momentum tayangnya yang berdekatan dengan Hari Kemerdekaan RI. Apakah "Merah Putih: One For All" akan menjadi tonggak baru animasi Indonesia atau justru menuai kontroversi lebih jauh? Jawabannya akan terungkap saat film ini dirilis pekan depan.