MEDAN SATRIA, POSKOTA.CO.ID – Di bawah terik matahari, debu, dan riuh kendaraan Kota Bekasi, Maat, 45 tahun, tetap setia mengangkut sampah.
Warga Tanjung Pakis, Karawang, yang kini tinggal di bantaran Kali Penggarutan, Kabupaten Bekasi, itu sudah 24 tahun mengabdi sebagai petugas kebersihan di Kelurahan Pejuang, Medan Satria.
"Saya bekerja sebagai petugas kebersihan sudah dari tahun 2001. Waktu itu gaji saya baru Rp150 ribu per bulan. Alhamdulillah sekarang sudah sekitar Rp1.400.000 per bulan. Bagi saya, dengan gaji tersebut sudah bisa menikmati hidup," ujarnya sambil tersenyum.
Maat menyimpan kisah pilu. Dari empat anak, dua meninggal dalam kandungan karena kondisi ekonomi yang sulit.
Baca Juga: Danau Duta Harapan Bekasi Disulap jadi Wisata Air Baru
"Harusnya anak saya ada empat, tapi duanya meninggal. Waktu itu memang keadaan lagi susah, walaupun saya juga dapat gaji dari RT. Nah, istri saya hamil, terus anaknya mati dalam kandungan," kenangnya.
Sebelum jadi petugas kebersihan, Maat adalah pemulung. Hidupnya berubah setelah diajak bekerja oleh Pak Joyo, tukang sampah, pada 2001.
"Dulu saya diajak sama seorang tukang sampah namanya Pak Joyo. Tapi sekarang saya enggak tahu orangnya di mana, dan apa masih hidup atau sudah meninggal. Alhamdulillah sampai sekarang jadi rezeki saya," tuturnya.
Maat berharap bisa bertemu kembali dengan orang yang telah membuka jalannya itu.
"Dia aslinya orang Cirebon. Kalau diberi kesempatan, saya mau berterima kasih sama dia," katanya.
Baca Juga: Disuruh Pacar, ART di Bekasi Nekat Rekam Majikan seusai Mandi