Ia berharap, pelayanan RSUD dan Puskesmas semakin profesional. "Tidak harus lewat dewan baru bisa ditindaklanjuti secara cepat," tutur dia.
Baca Juga: Game Roblox Diusulkan Diblokir, Komdigi Wajibkan Verifikasi Usia Tiap Platform Digital
Selama ini, ambulans yang ada harus melayani hampir 11 juta penduduk Jakarta. Bahkan ditambah warga dari luar Jakarta. "Jadi, kami pasti mendukung (penambahan)," tandas Justin.
Namun demikian, tegas Justin, penambahan ambulans perlu dimanfaatkan secara optimal untuk memenuhi pelayanan terhadap warga.
Keberadaan ambulans baru tidak lagi sulit diakses dan hanya terparkir di halaman RSUD dan Puskesmas. "Yang penting, nanti kalau ambulansnya sudah ada, jangan hanya diparkir saja," kata dia.
Baca Juga: Sinopsis Wednesday Season 2 Tayang di Netflix, Ini Link Nonton dan Daftar Pemeran
Ia juga menegaskan agar masyarakat tidak kesulitan untuk mengakses ambulans. Karena itu, pihaknya meminta data lokasi ambulans saat ini, serta pengadaan ambulans baru. Termasuk rencana penyebarannya.
"Supaya kita bisa melihat apakah ada peningkatan kualitas layanan, terutama dari segi kecepatan respons," tambah dia.
Justin juga menyebut, anggaran satu unit ambulans yang diajukan Dinas Kesehatan dalam rancangan KUA-PPAS APBD Tahun 2026 berkisar antara Rp800 juta hingga Rp1,2 miliar.
Harga tersebut tergantung pada spesifikasi. Komisi E akan terus mengawal usulan tersebut. Sehingga berdampak langsung pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
"Kalau ambulans itu sudah dilengkapi alat-alat, harganya tentu berbeda. Tapi kita akan tetap pastikan kewajarannya," kata Justin.
Baca Juga: Kode Redeem FF 7 Agustus 2025 Eksklusif, Dapatkan Weapon dan 1000 Diamonds