Contoh ETF Halal seperti "HLAL" memungkinkan investor memiliki saham Apple, Google, Microsoft, hingga Tesla hanya dengan modal mulai dari Rp16.000.
Sejak diluncurkan tahun 2019, ETF ini mencatat pertumbuhan lebih dari 113%, menunjukkan potensi investasi yang tinggi dan tetap syar’i.
3. Properti: Aset Produktif dan Berdaya Guna
Investasi properti tidak hanya halal, tetapi juga sangat dianjurkan dalam Islam. Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan bahwa siapa pun yang memiliki tanah hendaknya mengelolanya agar produktif.
Selama akad sewa-menyewa dilakukan secara jelas dan tanpa riba, maka penghasilannya dianggap halal.
Baca Juga: Janji Kaya Raya, Hasilnya Zonk? Dugaan Penipuan Kelas Kripto Timothy Ronald Bikin Geger!
Properti seperti kos-kosan atau rumah kontrakan tidak hanya mendatangkan keuntungan finansial, tetapi juga memberikan manfaat sosial.
Selain itu, properti cenderung naik nilainya seiring waktu dan bisa menjadi warisan yang bernilai.
4. Investasi Diri Sendiri: Ilmu yang Menguntungkan Dunia dan Akhirat
Investasi tidak selalu berupa aset fisik. Investasi terbaik dalam Islam adalah pada diri sendiri, khususnya dalam bentuk ilmu dan keterampilan.
Islam sejak awal sudah menekankan pentingnya membaca dan belajar, sebagaimana tercantum dalam wahyu pertama: Iqra’ (Bacalah!).
Buku, pelatihan, webinar, dan konten edukatif lainnya adalah bagian dari investasi leher ke atas. Banyak tokoh sukses dunia seperti Alex Hormozi dan Timothy Ronald pun menekankan pentingnya pengembangan diri.
Umat Muslim dianjurkan untuk terus belajar demi meningkatkan kapasitas dan kebermanfaatannya.
5. Sedekah: Investasi Akhirat yang Mengundang Rezeki
Investasi yang tak kalah penting dan berdampak besar adalah sedekah. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 261, Allah menjanjikan bahwa sedekah dapat dilipatgandakan hingga 700 kali lipat. Ini adalah bentuk investasi spiritual yang membawa berkah dalam kehidupan.