Tindakan Ustadz Koh Dennis adalah pengingat bahwa ruang publik bukan hanya tempat untuk bepergian, tetapi juga ladang empati dan kebersamaan. Dalam dunia yang sering kali kaku dan penuh prasangka, tindakan kecil penuh cinta seperti ini mampu menghangatkan suasana dan membuka hati.
Semoga langkah Dennis menginspirasi kita semua untuk tidak hanya menjadi orang tua yang baik, tapi juga warga masyarakat yang peka, penuh pengertian, dan bijak dalam menghadapi perbedaan.
Empati, seperti halnya cokelat dalam kantong kecil itu, bisa jadi sederhana tapi manisnya terasa oleh semua.