Budaya kerja perusahaan mengusung nilai integritas, profesionalisme, dan inovasi, yang menjadi pilar keberhasilan mereka dalam mempertahankan posisi di industri.
Sertifikasi dan Standar Kualitas
Dalam dunia konstruksi, standar kualitas adalah aspek yang sangat krusial. PT. Marga Dwitaguna telah mengantongi sejumlah sertifikasi internasional yang menegaskan komitmennya terhadap mutu, lingkungan, dan keselamatan kerja:
- ISO 9001 (Manajemen Mutu)
- ISO 14001 (Manajemen Lingkungan)
- ISO 45001 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
- ISO 37001 (Sistem Manajemen Anti Suap)
Keberadaan sertifikasi ini membedakan mereka dari banyak kontraktor lokal lainnya, sekaligus meningkatkan kepercayaan pemerintah maupun swasta sebagai mitra kerja.
Baca Juga: Nggak Perlu Nunggu Tua! Timothy Ronald Tunjukkan Cara Bebas Finansial Sejak Dini
"9 Naga Sulut": Di Balik Julukan Keluarga Tanos
Julukan “9 Naga Sulut” bukanlah tanpa alasan. Istilah ini merujuk pada kelompok pengusaha yang memiliki pengaruh besar dalam bidang bisnis dan sosial di Provinsi Sulawesi Utara. Keluarga Tanos, yang menjadi pemilik dari PT. Marga Dwitaguna, seringkali masuk dalam pembicaraan ini.
Joel Alberto Tanos, cucu dari pendiri perusahaan, menjadi sosok muda yang mulai dikenal publik. Ia tidak hanya melanjutkan estafet bisnis keluarga, tetapi juga aktif di dunia sosial dan digital, menjadikan wajah baru dari kekuatan lama.
Julukan ini menunjukkan betapa besar pengaruh yang dimiliki bukan sekadar dari sisi kekayaan, tetapi dari jejaring, relasi, dan daya dorong terhadap kebijakan pembangunan di daerah.
PT. Marga Dwitaguna bukan hanya perusahaan konstruksi biasa. Ia adalah cermin dari bagaimana sebuah bisnis keluarga lokal bisa tumbuh menjadi kekuatan regional yang disegani. Melalui dedikasi pada kualitas, integritas, dan keberlanjutan, perusahaan ini memperlihatkan bahwa pembangunan tidak selalu harus datang dari pusat justru bisa dimulai dari daerah.
Julukan “9 Naga Sulut” memang memancing rasa ingin tahu dan kontroversi. Namun di baliknya, ada cerita tentang kerja keras lintas generasi, tentang bagaimana kekuatan lokal dapat memiliki efek nasional.
Sebagai masyarakat, kita perlu kritis namun juga adil dalam menilai. Bukan hanya melihat pengaruh dan kekuatan, tetapi juga dampak sosial dan kontribusinya terhadap pembangunan bersama.